Keutamaan Kemuliaan Malam Lailatul Qadar
Keutamaan hikmah kemuliaan keistimewaan malam serta tanda-tanda Lailatul Qadar terdapat di dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Apa yang dimaksud dengan lailatul qadr? Dan kapan Al Qur�an itu diturunkan (Nuzulul Qur�an.)? Apakah benar pada tanggal 17 Ramadhan ataukah malam Lailatul Qadr?
Malam Lailatul Qadar (malam seribu bulan) adalah malam yang dimuliakan Allah Subhanahu wa ta�ala. Allah Subhanahu wa ta�ala menamainya dengan Lailatul Qadar, menurut sebagian pendapat, yang mengatakan bahwasannya karena pada malam itu Allah Subhanahu wa ta�ala menakdirkan ajal, rezeki, dan apa yang terjadi selama satu tahun dari aturan-aturan Allah Subhanahu wa ta�ala.
Ramadhan, merupakan salah satu sarana yang Allah berikan kepada kita memperoleh ampunan-Nya. Banyak sekali kelebihan-kelebihan yang Allah berikan kepada hamba_nya melalui Ramadhan ini, sehingga wajar kalau Rasulullah mengekspresikan keutamaannya dengan perkataan "Apabila umat ini tahu apa yang ada dalam Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan hal itu selam satu tahun penuh." (HR Tabrani).
Bahkan salah satu malam yang diselimuti keberkahan hanya terdapat pada salah satu malam di Bulan Ramadhan. Betapa agungnya Ramadhan sehingga tak ada selainnya yang mendapatkan malam mulia yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah saw., bersabda, "Barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadr, niscaya diampuni dosa-dosanya yang sudah lewat. (HR Bukhari dan Muslim)
Banyak penjelasan Rasulullah saw yang sampai pada kita tentang keutamaan-keutamaan Kemuliaan Keistimewaan Keberkahan Malam Lailatul Qadar yang penuh berkah ini.
Sebagai malam yang terbaik dan paling barakah diantara malam yang ada, didalamnya Allah telah menjanjikan pada hambanya yang ikhlas dan berharap untuk mendapatkan perlindungan-Nya di hari akhir, akan melipatgandakan sampai 1000 bulan untuk amal-amalan kebaikan yang dilakukan pada malam ini.
Banyak sekali hadist yang menerangkan bahwa kaum muslim hendaklah mencari lailatul qadar diantara tanggal ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan (HR Bukhari) atau tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu (HR Bukhari).
Tampaknya bagi kita tidak menjadi persoalan kapan lailatul qadar itu didatangkan, tetapi yang penting adalah menjemput kedatangannya pada setiap waktu dan mempersiapkan diri untuk itu.
Terdapat riwayat dari Nabi Shalallahu �alaihi wa sallam bahwa malam Lailatul Qadar bisa terjadi pada malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, atau malam ke-29, dan akhir malam bulan Ramadhan.
Mungkin lebih baik jika kita pusatkan perhatian pada kesiapan diri kita baik dalam hal mental, kejernihan hati, ketulusan jiwa, keadilan pikiran, kepenuhan iman kita, serta totalitas iman dan kepasrahan jiwa kita kepada Allah Azza Wa Jalla.
Berikut ini beberapa kebaikan keberkahan keutamaan malam Lailatul Qadar seperti informasi yang dilansir dari Rumaysho.com antara lain adalah sebagai berikut :
Lailatul Qadar Adalah Waktu Diturunkannya Al Qur�an
Ibnu �Abbas dan selainnya mengatakan, �Allah menurunkan Al Qur�an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul �Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur�an kepada Rasulullah Shallallahu �Alaihi Wa Sallam tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.� (Tafsir Al Qur�an Al �Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar Adalah Malam Yang Penuh Keberkahan
Malam penuh berkah ini adalah malam �lailatul qadar� dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.
Lailatul Qadar Lebih Baik Dari 1000 Bulan
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al Qadar: 3). An Nakho�i mengatakan, �Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.� (Lihat Latho-if Al Ma�arif, hal. 341).
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
Lailatul Qadar Adalah Malam Dicatatnya Takdir Tahunan
"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah" (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki.
Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu �Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat [sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah� dalam Syarh Muslim (8: 57)] bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah.
Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malaikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
Malaikat Dan Juga Ar Ruuh (Malaikat Jibril) Turun Pada Lailatul Qadar
Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta�ala berfirman, yang artinya : �Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril� (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat.
Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur�an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur�an Al �Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut �Ar Ruuh� dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
Allah Subhanahu wa ta�ala juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat dan Jibril turun. Ini menunjukkan betapa besar dan pentingnya malam ini karena turunnya malaikat tidak terjadi kecuali untuk perkara yang besar.
Satu lagi keistimewaan malam kemuliaan tersebut ialah, kalau peristiwa turunnya malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW membawa wahyu sudah berlalu, maka pada malam kemuliaan itu seakan-akan merupakan rekonstruksinya ataupun demi pembaharuan kesejahteraan bagi manusia.
Apabila Jibril waktu itu turun dengan membawa wahyu dan syariat Islam, maka pada malam kemuliaan itu beliau turun lagi setelah mendapat izin dari Rabbnya untuk mengatur segala urusan yang berlaku setahun bagi penghuni bumi.
Para malaikat pun ikut turun dengan membawa segenap kesejahteraan. Pada malam itu seolah-olah seluruh dunia tengah terjaga menyambut tanda-tanda kesejahteraan, kedamaian, kebajikan dan keselamatan.
Kemudian Allah Subhanahu wa ta�ala menyifati malam itu dengan firman-Nya:
�Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.� (al-Qadr: 5)
Allah Subhanahu wa ta�ala menyifati malam tersebut dengan malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan, kebaikan, dan keberkahannya. Orang yang terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yang besar pada malam berkah ini.
Namun, Allah Subhanahu wa ta�ala menyembunyikannya di bulan Ramadhan agar seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amalnya semakin banyak dan dengan itu ia menggabungkan antara banyaknya amal di seluruh malam Ramadhan serta bertepatan dengan malam Lailatul Qadar dengan segala keutamaan, kemuliaan, dan pahalanya. Sehingga dengan itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah Subhanahu wa ta�ala atas hamba-hamba-Nya.
Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do�a pada lailatul qadar, lebih-lebih do�a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita �Nabi Muhammad shallallahu �alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu �anha berkata yang artinya :
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Ada beberapa tanda isyarat akan datangnya malam seribu bulan Lailatul Qodar ini diantaranya yaitu :
Udara Dan Angin Sekitar Terasa Tenang
Hal ini berdasarkan pada Hadist dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :
Malaikat Turun Membawa Ketenangan Kedamaian
Sehingga dengan demikian atas ijin Allah Ta'alam maka manusia akan merasakan ketenangan kedamaian tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah kepada Allah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
Matahari Akan Terbit Pada Pagi Harinya Dalam Keadaan Jernih, Tidak Ada Sinar
Hal ini berdasarkan pada Hadist dari Ubay bin Ka�ab, ia berkata, yang artinya :
"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR. Muslim).
Ya Allah, tolonglah kami untuk bisa melakukan ibadah pada malam kemuliaan. Berikan kepada kami berkat kebajikannya. Ampunilah kami. Terimalah permohonan kami agar Engkau berkenan membebaskan kami semua dari siksa neraka. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha mendengar dan yang maha mengabulkan do'a. Semoga shalawat dan salam sejahtera Allah senantiasa terlimpah bagi hamba dan Rasul-Nya yang mulia Muhammad SAW
Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Apa yang dimaksud dengan lailatul qadr? Dan kapan Al Qur�an itu diturunkan (Nuzulul Qur�an.)? Apakah benar pada tanggal 17 Ramadhan ataukah malam Lailatul Qadr?
Keutamaan Malam Seribu Bulan
Malam Lailatul Qadar (malam seribu bulan) adalah malam yang dimuliakan Allah Subhanahu wa ta�ala. Allah Subhanahu wa ta�ala menamainya dengan Lailatul Qadar, menurut sebagian pendapat, yang mengatakan bahwasannya karena pada malam itu Allah Subhanahu wa ta�ala menakdirkan ajal, rezeki, dan apa yang terjadi selama satu tahun dari aturan-aturan Allah Subhanahu wa ta�ala.
Ramadhan, merupakan salah satu sarana yang Allah berikan kepada kita memperoleh ampunan-Nya. Banyak sekali kelebihan-kelebihan yang Allah berikan kepada hamba_nya melalui Ramadhan ini, sehingga wajar kalau Rasulullah mengekspresikan keutamaannya dengan perkataan "Apabila umat ini tahu apa yang ada dalam Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan hal itu selam satu tahun penuh." (HR Tabrani).
Bahkan salah satu malam yang diselimuti keberkahan hanya terdapat pada salah satu malam di Bulan Ramadhan. Betapa agungnya Ramadhan sehingga tak ada selainnya yang mendapatkan malam mulia yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah saw., bersabda, "Barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadr, niscaya diampuni dosa-dosanya yang sudah lewat. (HR Bukhari dan Muslim)
Banyak penjelasan Rasulullah saw yang sampai pada kita tentang keutamaan-keutamaan Kemuliaan Keistimewaan Keberkahan Malam Lailatul Qadar yang penuh berkah ini.
Sebagai malam yang terbaik dan paling barakah diantara malam yang ada, didalamnya Allah telah menjanjikan pada hambanya yang ikhlas dan berharap untuk mendapatkan perlindungan-Nya di hari akhir, akan melipatgandakan sampai 1000 bulan untuk amal-amalan kebaikan yang dilakukan pada malam ini.
Banyak sekali hadist yang menerangkan bahwa kaum muslim hendaklah mencari lailatul qadar diantara tanggal ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan (HR Bukhari) atau tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu (HR Bukhari).
Tampaknya bagi kita tidak menjadi persoalan kapan lailatul qadar itu didatangkan, tetapi yang penting adalah menjemput kedatangannya pada setiap waktu dan mempersiapkan diri untuk itu.
Terdapat riwayat dari Nabi Shalallahu �alaihi wa sallam bahwa malam Lailatul Qadar bisa terjadi pada malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, atau malam ke-29, dan akhir malam bulan Ramadhan.
Mungkin lebih baik jika kita pusatkan perhatian pada kesiapan diri kita baik dalam hal mental, kejernihan hati, ketulusan jiwa, keadilan pikiran, kepenuhan iman kita, serta totalitas iman dan kepasrahan jiwa kita kepada Allah Azza Wa Jalla.
Berikut ini beberapa kebaikan keberkahan keutamaan malam Lailatul Qadar seperti informasi yang dilansir dari Rumaysho.com antara lain adalah sebagai berikut :
Lailatul Qadar Adalah Waktu Diturunkannya Al Qur�an
Ibnu �Abbas dan selainnya mengatakan, �Allah menurunkan Al Qur�an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul �Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur�an kepada Rasulullah Shallallahu �Alaihi Wa Sallam tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.� (Tafsir Al Qur�an Al �Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar Adalah Malam Yang Penuh Keberkahan
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.� (QS. Ad Dukhon: 3).
Malam penuh berkah ini adalah malam �lailatul qadar� dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.
Lailatul Qadar Lebih Baik Dari 1000 Bulan
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al Qadar: 3). An Nakho�i mengatakan, �Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.� (Lihat Latho-if Al Ma�arif, hal. 341).
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
Lailatul Qadar Adalah Malam Dicatatnya Takdir Tahunan
"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah" (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki.
Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu �Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat [sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah� dalam Syarh Muslim (8: 57)] bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah.
Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malaikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
Malaikat Dan Juga Ar Ruuh (Malaikat Jibril) Turun Pada Lailatul Qadar
Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta�ala berfirman, yang artinya : �Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril� (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat.
Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur�an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur�an Al �Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut �Ar Ruuh� dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
Allah Subhanahu wa ta�ala juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat dan Jibril turun. Ini menunjukkan betapa besar dan pentingnya malam ini karena turunnya malaikat tidak terjadi kecuali untuk perkara yang besar.
Satu lagi keistimewaan malam kemuliaan tersebut ialah, kalau peristiwa turunnya malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW membawa wahyu sudah berlalu, maka pada malam kemuliaan itu seakan-akan merupakan rekonstruksinya ataupun demi pembaharuan kesejahteraan bagi manusia.
Apabila Jibril waktu itu turun dengan membawa wahyu dan syariat Islam, maka pada malam kemuliaan itu beliau turun lagi setelah mendapat izin dari Rabbnya untuk mengatur segala urusan yang berlaku setahun bagi penghuni bumi.
Para malaikat pun ikut turun dengan membawa segenap kesejahteraan. Pada malam itu seolah-olah seluruh dunia tengah terjaga menyambut tanda-tanda kesejahteraan, kedamaian, kebajikan dan keselamatan.
Kemudian Allah Subhanahu wa ta�ala menyifati malam itu dengan firman-Nya:
�Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.� (al-Qadr: 5)
Allah Subhanahu wa ta�ala menyifati malam tersebut dengan malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan, kebaikan, dan keberkahannya. Orang yang terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yang sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yang besar pada malam berkah ini.
Namun, Allah Subhanahu wa ta�ala menyembunyikannya di bulan Ramadhan agar seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amalnya semakin banyak dan dengan itu ia menggabungkan antara banyaknya amal di seluruh malam Ramadhan serta bertepatan dengan malam Lailatul Qadar dengan segala keutamaan, kemuliaan, dan pahalanya. Sehingga dengan itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah Subhanahu wa ta�ala atas hamba-hamba-Nya.
Doa Malam Lailatul Qadar
Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do�a pada lailatul qadar, lebih-lebih do�a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita �Nabi Muhammad shallallahu �alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu �anha berkata yang artinya :
"Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?� Beliau menjawab,�Katakanlah: �Allahumma innaka �afuwwun tuhibbul �afwa fa�fu anni� (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku)." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah,Ahmad)
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Ada beberapa tanda isyarat akan datangnya malam seribu bulan Lailatul Qodar ini diantaranya yaitu :
Udara Dan Angin Sekitar Terasa Tenang
Hal ini berdasarkan pada Hadist dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :
"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan." (HR. Al Baihaqi).
Malaikat Turun Membawa Ketenangan Kedamaian
Sehingga dengan demikian atas ijin Allah Ta'alam maka manusia akan merasakan ketenangan kedamaian tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah kepada Allah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
Matahari Akan Terbit Pada Pagi Harinya Dalam Keadaan Jernih, Tidak Ada Sinar
Hal ini berdasarkan pada Hadist dari Ubay bin Ka�ab, ia berkata, yang artinya :
"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR. Muslim).
Ya Allah, tolonglah kami untuk bisa melakukan ibadah pada malam kemuliaan. Berikan kepada kami berkat kebajikannya. Ampunilah kami. Terimalah permohonan kami agar Engkau berkenan membebaskan kami semua dari siksa neraka. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha mendengar dan yang maha mengabulkan do'a. Semoga shalawat dan salam sejahtera Allah senantiasa terlimpah bagi hamba dan Rasul-Nya yang mulia Muhammad SAW