Halloween Costume ideas 2015
Articles by "IPS Kelas V"



Pernah dengan peristiwa Rengasdengklol pada masa-masa kemerdekaan? Berikut ini ulasan apa latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok.


Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Berita penyerahan Jepang ini pun didengar Syahrir dari siaran radio Amerika. Kemudian, Syahrir menyampaikan  berita itu kepada Drs. Moh. Hatta dan Ir. Soekarno. 


Mereka pun lalu ke rumah Laksamana Maeda yang saat itu bertugas sebagai Wakil Angkatan  Laut Jepang di Jakarta. Dia membenarkan adanya berita bahwa Jepang telah menyerah kepada  sekutu.


Selanjutnya, Subadio Sastrosatomo dan Subianto segera menemui Drs. Moh. Hatta. Mereka meminta Drs. Moh. Hatta agar segera mencegah PPKI mengumumkan kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia haruslah diperoleh dengan kekuatan sendiri.


Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok




Golongan pemuda selanjutnya mengadakan rapat di ruang Lembaga Bakteriologi di Jln. Pegangsaan Timur Jakarta (sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat). Rapat tersebut dihadiri Chaerul Saleh, Wikana, Soebandrio dan  kawan-kawan. 


Rapat tersebut akhirnya menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:




  1. Kemerdekaan adalah hak rakyat Indonesia;

  2. Pemutusan hubungan dengan Jepang;

  3. Diharapkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta untuk menyatakan Proklamasi Kemerdekaan.





Malam itu Wikana dan Darwis pergi ke rumah Ir. Soekarno, di Jln. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Mereka menyampaikan mengenai hasil rapat bahwa Proklamasi  Kemerdekaan harus dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945. Akibatnya, antara golongan muda dan golongan tua pun terjadi perbedaan pendapat


Kemudian, golongan muda mengadakan rapat lagi. Berdasarkan hasil rapat itu, golongan  muda membawa Ir. Soekarno dan Mohammad Hattadi asingkan ke luar kota. Tujuannya  adalah untuk menjauhkan keduanya dari pengaruh Jepang dan golongan tua


Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok


Pagi hari 16 Agustus 1945, Ir.  Soekarno dan Mohammad Hatta  pun dibawa ke Rengasdengklok. Di Rengasdengklok para pemuda terus berusaha  membujuk Ir. Soekarno dan Moh.  Hatta agar  segera melaksanakan  proklamasi kemerdekaan. 


Akhirnya, Ir. Soekarno dan Shodanco Singgih, sepakat untuk segera memproklamasikan kemerdekaan akan dilakukan setelah kembali  ke Jakarta.


Demikian artikel mengenai latar belakang peristiwa Rengas dengklok.




Mengenal Siapa Pangeran Diponegoro



Pangeran Diponegoro pada masa kecilnya memiliki nama Ontowiryo. Beliau dilahirkan di Yogyakarta tanggal 11 November 1785. Beliau adalah merupakan putra dari Sultan Hamengku Buwono III. Semasa kecil, Diponegoro banyak mendapat pendidikan agama Islam, keprajuritan serta kepahlawanan. Selain itu juga diajarkan budi pekerti, cinta  sesama manusia, cinta bangsa dan cinta tanah air.


Sejarah dan Penyebab Perang Diponegoro Melawan Penjajah Belanda


Berkat pendidikan sang nenek buyutnya, Pangeran Diponegoro menyadari bahwa kemerosotan bangsa dan negara adalah akibat ulah penjajahan Belanda. Alasan lain yang memacu Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap Belanda sangat banyak. Kerajaan Mataram yang  besar terpaksa dipecah menjadi 4 kerajaan kecil karena campur tangan Belanda, yang terdiri atas:




  1. Kerajaan Yogyakarta, 

  2. Kerajaan Surakarta, 

  3. Kerajaan Paku Alam, dan 

  4. Kerajaan Mangkunegaraan. 





Bahkan Sang Patih Kerajaan Yogyakarta saat itu, Danureja IV mendukung Belanda. Ia turut serta dalam memeras rakyat. Pangeran Diponegoro tidak menyukai  patih kerajaan tersebut. Kemarahan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda semakin memuncak pada saat Patih Danureja IV, suruhan dari Daendels memasang pathok di atas tanah milik Pangeran Diponegoro di Tegalejo. Hal itu dilakukan tanpa  izin kepada Pangeran Diponegoro terlebih dahulu.


Penyebab utama Perang Diponegoro



Penyebab utama dari perang Diponegoro adalah peristiwa yang terjadi tahun 1825. Saat itu, Belanda membangun jalan tanpa seizin Diponegoro. Belanda sengaja memasang patok-patok pada tanah leluhur Diponegoro tanpa ada ijin. 


Lalu Diponegoro segera memerintahkan pengikutnya yang bernama Patih Danureja IV untuk segera mencabuti patok-patok tersebut. Rakyat Yogyakarta pun sudah siap menghadapi kemarahan Belanda.


Akhirnya benar apa yang diperkiraan Diponegoro. 


Belanda marah dan mengerahkan serdadu untuk bisa menangkap Diponegoro. Bahkan pada tanggal 20 Juli 1825, Belanda mengirim pasukan untuk menyerang markas Diponegoro di Tegalrejo. Kampung tersebut dihancurkan dengan dibakar dan direbut oleh Belanda. Tetapi Pangeran Diponegoro dan pengikutnya telah membuat benteng pertahanan baru. 


Tempat tersebut tak jauh dari kota Yogyakarta, yaitu di Goa Selarong. Di goa inilah Pangeran Diponegoro mengatur dan menyusun siasat komando perlawanan. Diponegoro pun mengumandangkan berkobarnya  Perang Jawa


Perlawanan melawan Belanda ini menjalar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada lima belas pangeran keraton Yogyakarta bersatu mendukung Diponegoro. Belanda pun terjepit. Berbagai rayuan Belanda tidak satupun digubris tentara Diponegoro.


Pada tahun 1829, Belanda menangkap Kyai Maja. Beliau merupakan salah satu panglima perang Diponegoro. Kemudian disusul penangkapan Pangeran Mangkubumi, dan panglima Sentot Ali Basyah Prawiryodirjo.


Pada bulan Maret tahun 1830, Diponegoro diajak berunding. Tempat perundingan di Magelang, Jawa Tengah. 


Ternyata perundingan ini hanya sebagai jalan tipu muslihat belaka. Pada saat berunding tersebut, Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makasar. Akhirnya Diponegoro pun wafat pada tahun 1855 di Makasar.


Demikian artikel mengenai Sejarah dan Penyebab Perang Diponegoro Melawan Penjajah Belanda.




Sejarah Kedatangan Belanda dan Berdirinya VOC



Indonesia adalah merupakan negara yang kaya sumber daya alam. Hal ini membuat banyak bangsa lain di penjuru dunia datang ke Indonesia untuk mencari bahan rempah-rempah. Mereka yang datang ke Indonesiakebanyakan para pelaut dan pedagang dari negara-negara di Eropa. Para pedagang yang awalnya hanya berniat berdagang saja dengan penduduk Indonesia, kemudian berubah niatnya menjadi ingin menguasai bangsa Indonesia. 


Kedatangan Belanda



Adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda negara-negara dari Benua Eropa yang mencoba menguasai Indonesia. Namun, Belanda adalah merupakan bangsa yang paling lama menjajah Indonesia. Mereka menjajah Indonesia selama sekitar 350 tahun. Bayangkan,berapa kali keturunan?


Pada 22 Juni 1596, bangsa Belanda datang ke Indonesia. Mereka mendarat di pelabuhan Banten setelah berlayar di lautan selama 14 bulan. 


Sejarah Kedatangan Belanda dan Berdirinya VOC


Rombongan Belanda yang gelombang pertama ini dipimpin Cornelis de Houtman. Semula kedatangan mereka ini disambuat baik oleh penduduk Banten disambut. Tetapi, lama-lama Belanda menunjukkan sikap yang sebenarnya, yaitu serakah, kasar, dan ingin mengejar keuntungan sendiri. Hal inilah menyebabkan mereka dimusuhi oleh masyarakat Banten. Belanda dengan terpaksa menyingkir dari Banten.


Pada 1598, datanglah gelombang kedua Belanda di Banten. Rombongan kedua dipimpin Jacob Van Neck. Kedatangan yang kedua ini juga disambut baik. Pelayaran bangsa Belanda yang kedua ini berhasil mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Mereka pulang ke negeri Belanda dengan kapal-kapal yang penuh  rempah-rempah.


Latar Belakang Berdirinya VOC



Sejak itulah kapal Belanda berbodong-bondong ke Indonesia. Kemudian timbul persaingan di antara sesama pedagang Belanda. Pada tahun 1602 dibentuklah organisasi Perkumpulan Dagang Hindia Timur (Verenigde Oost Indische Compagnie) yang disingkat VOC dengan tujuan untuk menghindari persaingan antara sesama pedagang Belanda. 


Pendirian VOC mendapat dukungan dari pemerintah Belanda. Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both. Untuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak istimewa (hak Octrooi) kepada VOC


Bahkan, VOC memiliki hak istimewa, yaitu sebagai berikut:


- hak untuk memonopoli perdagangan


- hak untuk memungut pajak


- hak untuk memiliki tentara sendiri


- hak untuk menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan kerajaan di daerah yang dikuasainya


- hak untuk mencetak dan mengeluarkan uang sendiri


- hak untuk mengumumkan perang dengan negara lain


- hak untuk mengadakan pemerintahan sendiri


Setelah berhasil mendirikan organisasi VOC, kelompok pedagang Belanda menjadi semakin tertarik untuk menguasai daerah-daerah nusantara. 


Awalnya, kegiatan VOC hanya berdagang saja. Akan tetapi, lama-lama VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli). Untuk mewujudkan maksud tersebut, VOC membentuk tentara pasukan, mencetak uang sendiri, dan mengadakan perjanjian dengan raja setempat.


Di Maluku VOC melakukan aktivitas Pelayaran Hongi (patroli laut) untuk mengawasi rakyat Maluku agar tidak menjual rempah-rempah kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC juga memerintahkan penebangan pohon rempah-rempah milik rakyat. VOC memberikan hukuman berat kepada rakyat yang melanggar aturan monopoli itu.


Pusat-pusat perdagangan yang berhasil dikuasai VOC adalah Ambon, Jayakarta, dan Banda. Pusat perdagangan Jayakarta direbut Belanda pada masa Gubernur Jenderal J.P. Coen. Ia pun mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia.


Sejarah Kedatangan Belanda dan Berdirinya VOC

Coen kemudian membangun kota Batavia dengan gaya Belanda. Kantor VOC yang awalnya ada di Ambon dipindahkan ke Batavia. VOC berdiri dalam waktu yang sangat lama.


Penyebab VOC Dibubarkan 


Pada Tanggal 31 Desember 1799, VOC akhirnya dibubarkan.


VOC dibubarkan karena sebab berikut ini.


1. Banyak pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah.


2. VOC harus menanggung biaya perang yang sangat besar.


3. Kalah bersaing dengan pedagang Inggris dan Prancis.


4. Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap.


Pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia digantikan langsung oleh pihak pemerintah Kerajaan Belanda. Semua hutang VOC ditanggung oleh Kerajaan Belanda. Sejak saat itulah, Indonesia diperintah langsung  oleh pemerintah Belanda. Pemerintahan Kerajaan Belanda atas wilayah Indonesia ini berlansung sampai tahun 1942. Pemerintah Belanda di Indonesia dinamakan Pemerintahan Hindia Belanda.


loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget