Ternyata Indonesia Telah Akui Yerusalem Ibukota Israel Sejak Tahun 2009. Ini Buktinya
Buku IPS karangan Sutoyo, Leo Agung terbitan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan halaman 76 tercetak nama negara Israel dengan ibu kota Yerusalem.
Hal itu merupakan sebuah kesalahan fatal, kata Ketua Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Hardjito Warno.
“Kesalahan fatal pencantuman nama negara penjajah Palestina itu bertolak belakang dengan Konstitusi pembukaan UUD 45 ‘bahwa Penjajahan diatas muka bumi harus dihapuskan’,” ujar Hardjito dalam pernyataannya di Kuala Lumpur diterima redaksi, Selasa (12/12/2017).
Selain itu, lanjutnya, pencantuman tersebut mencederai upaya yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia dalam memperjuangkan Baitul Maqdis (Yerusalem) adalah ibu kota Palestina juga mendorong perjuangan kemerdekaan negara itu.Buka Link Bukunya
Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menarik dan merevisi buku itu.
“Ini penting agar tidak ada kerancuan berpikir oleh pelajar sekolah dasar dalam menyikapi siapa sebenarnya yang menjajah Palestina,” ujarnya.
“Buku IPS kelas 6 itu bisa download gratis di Google Play Store,” tambahnya.[hidayatullah.com]
Hal itu merupakan sebuah kesalahan fatal, kata Ketua Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Hardjito Warno.
“Kesalahan fatal pencantuman nama negara penjajah Palestina itu bertolak belakang dengan Konstitusi pembukaan UUD 45 ‘bahwa Penjajahan diatas muka bumi harus dihapuskan’,” ujar Hardjito dalam pernyataannya di Kuala Lumpur diterima redaksi, Selasa (12/12/2017).
Selain itu, lanjutnya, pencantuman tersebut mencederai upaya yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia dalam memperjuangkan Baitul Maqdis (Yerusalem) adalah ibu kota Palestina juga mendorong perjuangan kemerdekaan negara itu.Buka Link Bukunya
Komite Sekolah Indonesia Kuala Lumpur meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menarik dan merevisi buku itu.
“Ini penting agar tidak ada kerancuan berpikir oleh pelajar sekolah dasar dalam menyikapi siapa sebenarnya yang menjajah Palestina,” ujarnya.
“Buku IPS kelas 6 itu bisa download gratis di Google Play Store,” tambahnya.[hidayatullah.com]