Godaan Harta, Tahta dan Janda Muda
Biografi - Katanya, godaan laki-laki adalah harta, tahta, dan wanita. Rasanya, Donwori, 48, tak tahan dengan godaan itu. Merasa sudah di puncak karier dengan harta melimpah, Donwori mencari istri lagi.
Ia sampaikanlah keinginan itu pada Karin, 45. Ya jelas-jelas istrinya itu mencak-mencak.
“Segalanya aku wes punya. Buat apa aku punya uang melimpah kalau enggak tak buat cari istri lagi,” kata Donwori jumawa kepada sekelompok laki-laki saat berada di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya setengah purnama lalu.
Saat melontarkan kalimat itu, praktis beberapa pasang mata menoleh ke arahnya. Namun Donwori tak menggubris.
Ia pun melanjutkan kata-katanya dengan bangga. Keinginannya untuk menikah lagi ini lantaran kepincut janda muda.
Alih-alih merasa menyakiti perempuan, ia malah bangga karena merasa menyelamatkan si janda dari keterpurukan.
Katanya, lelaki mana lagi yang mau menikahi janda muda. “Lho kalo cuma mau untunge, lak tak pacari saja seh. Ini aku gelem nikahi lho. Sepaket mbok sak anake. Lak yo mulia sih,” celetuknnya, mengundang gelak tawa yang lain.
Sayangnya, keinginan mulia Donwori ini tidak didukung oleh istrinya. Alasan penolakan ini lantaran Karin emoh dimadu.
Meskipun dalil demi dalil disampaikan, contoh dari ustaz-ustaznya dipaparkan, Karin tetap saja tak mau mendengarkan.
Merasa keinginannya benar tapi dihalang-halangi istri, Donwori pun akhirnya menalak Karin.
Donwori lalu membual tentang beberapa ustaz panutannya yang hidup bahagia dengan banyak istri.
Katanya, kalau Tuhan saja tidak melarang untuk poligami, kenapa sebagai manusia ngelarang-larang.
Donwori mengaku menyaksikan sendiri istri para ustadznya yang hidup rukun dan bahagia.
Keempatnya wanita yang menjadi istri ustaz akur, bahkan sering mendapati keluar bersama.
Itulah yang menguatkannya bahwa menikahi banyak perempuan itu tidak menyakiti si pihak perempuan.
“Asalkan caranya benar dan orangnya berilmu, pasti tidak ada masalah,” lanjutnya lagi, kini diikuti dengan anggukan yang lain.
Pria bertubuh tambun ini pun menjelaskan, kalau urusan harta, tidak usah khawatir.
Meski beristri lebih dari tiga pun ia yakin anak istrinya dapat dilayani dengan baik.
Hartanya banyak. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mampu seperti yang dipermasalahkan Karin ini.
Mendengar pemaparan si birokrat songong ini, ada seorang audiens yang nyeletuk.
“Apa sudah gak cinta lagi sama istrine sampeyan sing pertama Mas, makane ninggal?”
Namun dengan santai, Donwori melanjutkan alasannya.
“Masih cinta kok, tapi karena dia gak bisa ditoto, wes jelas-jelas ada di agama saja dilawan, masa mau tak pertahankan lagi,” imbuhnya. Kali ini diikuti dengan beberapa kernyitan dahi pendengarnya, dan tatapan julid perempuan yang tak sengaja mendengarkan percakapannya.
Ia sampaikanlah keinginan itu pada Karin, 45. Ya jelas-jelas istrinya itu mencak-mencak.
“Segalanya aku wes punya. Buat apa aku punya uang melimpah kalau enggak tak buat cari istri lagi,” kata Donwori jumawa kepada sekelompok laki-laki saat berada di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya setengah purnama lalu.
Saat melontarkan kalimat itu, praktis beberapa pasang mata menoleh ke arahnya. Namun Donwori tak menggubris.
Ia pun melanjutkan kata-katanya dengan bangga. Keinginannya untuk menikah lagi ini lantaran kepincut janda muda.
Alih-alih merasa menyakiti perempuan, ia malah bangga karena merasa menyelamatkan si janda dari keterpurukan.
Katanya, lelaki mana lagi yang mau menikahi janda muda. “Lho kalo cuma mau untunge, lak tak pacari saja seh. Ini aku gelem nikahi lho. Sepaket mbok sak anake. Lak yo mulia sih,” celetuknnya, mengundang gelak tawa yang lain.
Sayangnya, keinginan mulia Donwori ini tidak didukung oleh istrinya. Alasan penolakan ini lantaran Karin emoh dimadu.
Meskipun dalil demi dalil disampaikan, contoh dari ustaz-ustaznya dipaparkan, Karin tetap saja tak mau mendengarkan.
Merasa keinginannya benar tapi dihalang-halangi istri, Donwori pun akhirnya menalak Karin.
Donwori lalu membual tentang beberapa ustaz panutannya yang hidup bahagia dengan banyak istri.
Katanya, kalau Tuhan saja tidak melarang untuk poligami, kenapa sebagai manusia ngelarang-larang.
Donwori mengaku menyaksikan sendiri istri para ustadznya yang hidup rukun dan bahagia.
Keempatnya wanita yang menjadi istri ustaz akur, bahkan sering mendapati keluar bersama.
Itulah yang menguatkannya bahwa menikahi banyak perempuan itu tidak menyakiti si pihak perempuan.
“Asalkan caranya benar dan orangnya berilmu, pasti tidak ada masalah,” lanjutnya lagi, kini diikuti dengan anggukan yang lain.
Pria bertubuh tambun ini pun menjelaskan, kalau urusan harta, tidak usah khawatir.
Meski beristri lebih dari tiga pun ia yakin anak istrinya dapat dilayani dengan baik.
Hartanya banyak. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mampu seperti yang dipermasalahkan Karin ini.
Mendengar pemaparan si birokrat songong ini, ada seorang audiens yang nyeletuk.
“Apa sudah gak cinta lagi sama istrine sampeyan sing pertama Mas, makane ninggal?”
Namun dengan santai, Donwori melanjutkan alasannya.
“Masih cinta kok, tapi karena dia gak bisa ditoto, wes jelas-jelas ada di agama saja dilawan, masa mau tak pertahankan lagi,” imbuhnya. Kali ini diikuti dengan beberapa kernyitan dahi pendengarnya, dan tatapan julid perempuan yang tak sengaja mendengarkan percakapannya.