Halloween Costume ideas 2015
January 2019

Biografi - Kennedy Kambani, pemuda berusia 21 tahun di Distrik Mchinji, Malawi , dituduh memerkosa kambing milik warga. Anehnya, Kennedy lebih dulu meminta izin untuk melakukan aksi keji tersebut.

Pemilik kambing yang menjadi korban Kennedy sebelumnya sempat mencurigai lelaki tersebut hendak mencuri ternaknya.

Ketika sang pemilik dan satu tetangganya datang untuk menangkap Kennedy, mereka kaget melihat pemuda itu tengah berhubungan intim dengan kambing.

“Pemilik kambing itu bernama Pemphero Mwakhulika. Dia mengira pelaku hendak mencuri kambingnya. Jadi dia memperingatkan tetangga untuk waspada sembari mengajak mereka untuk menggrebek di kandang,” kata Inspektur Polisi Mchinji Lubrino Kaitano, seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (4/1/2019).

Setelah tepergok, Kennedy ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Ia dituntut sang pemilik telah melakukan penganiayaan terhadap ternak.

Namun, kepada polisi, Kennedy mengklaim telah meminta izin binatang itu untuk berhubungan seks.

“Aku lebih dulu mengatakan kepada kambing itu hendak berhubungan intim. Ini bukan pemerkosaan , suka sama suka,” tuturnya.

Kasus yang sama, yakni pemerkosaan terhadap hewan ternak, sebelumnya merebak di sejumlah negara benua Afrika.

November 2018, di Zambia—negeri tetangga Malawi—pemuda berusia 22 tahun bernama Reuben Mwaba dipenjara selama 15 tahun dan kerja paksa setelah tepergok memerkosa kambil hamil milik temannya di  Kasama.

Pada bulan yang sama, Feselani Mcube (33) yang bekerja sebagai pembuat batu bata, dihukum penjara karena memerkosa kambil hamil milik tetangganya. Pemerkosaan itu terjadi di kamar Feselani, Winterveldt, Afrika Selatan.(Suara.com)

Lhokseumawe - Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Lhokseumawe menangkap MA (19), salah satu pelaku pembunuhan M Saleh warga Gampong Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe dalam jangka kurun waktu 12 jam.

“Iya benar, semuanya ada dua pelaku, satu orang pelaku MA yang merupakan seorang wanita ini sudah kami tangkap, dan satu lagi masih kami kejar,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan melalui Kasat Reskrim Iptu Riski Andrian kepada AJNN.

Sambung Riski, penangkapan itu dilakukan langsung di kawasan Dusun Matang Raya, Gampong Blang Sialet, Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara. Bersama pelaku turut, diamankan satu unit sepeda motor dan baju yang dipakai saat melakukan tindak pidana tersebut.

“Pelaku satu lagi akan terus kami buru,” pungkas Riski.

Korban, M Saleh atau kerap disapa Mak Leh warga Gampong Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe tewas ditusuk orang tak dikenal (OTK) menggunakan pisau, Minggu (13/1).

Pantauan AJNN di lokasi, sejumlah warga memadati rumah duka dengan linangan air mata. Jenazah dibawa ke lokasi pemakaman sekitar puk 17.46 WIB.

Keuchik Gampong Paloh Punti, Zulfikar mengatakan saat kejadian sekitar pukul 12.00 WIB korban dipepet di jalan menuju ke Gampong Paloh Pineung, tiba-tiba pelaku ditusuk menggunakan pisau di pinggang kanannya.

"Dia warga kami di sini. Kejadiannya tadi jam 12.00 WIB siang," katanya kepada AJNN di lokasi kejadian.

Sejauh ini, selaku perangkat desa, pihaknya juga tidak mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut. Karena selama ini korban merupakan seorang petani biasa di gampong itu.

"Jadi korban meninggalkan tiga orang anak dan satu istri. Saat kejadian korban sempat berlari meminta tolong kepada warga, akan tetapi warga tidak berani menolongnya karena pisau masih tertancap dipinggang korban. Korban juga sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Arun Lhokseumawe, namun nyawa korban sudah tak tertolong," kata keuchik. (AJNN)

Biografi - Pernah mendengar cerita tentang cinta segi empat? Kisah itu benar-benar terjadi.

Adalah Karin (26) -bukan nama sebenarnya- yang menjadi pusat dalam asmara segi empat itu. Sedangkan Donwori (28), Donjuan (40) dan Dawam -semuanya bukan nama sebenarnya- terlibat dalam pusaran asmara Karin.

Padahal, Karin adalah istri Donwori. Namun, cintanya bercabang ke dua lelaki lainnya.

Perselingkuhan Karin itulah yang membuat Donwori tak mau lagi mempertahankan rumah tangganya. Apalagi, Donwori pernah memergoki Karin saat berjalan dengan Dawam.

“Kuwi kanca kantore. Aku wis  ngerti dari dulu (itu teman kantornya. Aku sudah tahu sejak dulu, red),” kata Donwori saat ditemui jelang persidangan cerainya di Pengadilan Agama Kelas 1A Surabaya beberapa waktu lalu.

Donwori menuturkan, istrinya adalah perempuan bertipe gampang menempel sana sini. Meski sudah bersuami, Karin tetap santai saja saat berangkulan dengan pria lain.

Pria yang dirangkul Karin pun jadi terbawa perasaan alias baper. Tentu saja hal itu memicu kekesalan Donwori.

Donwori sudah lama mencium gelagat tentang perselingkuhan Karin. Misalnya, Karin jadi sering telat pulang dengan alasan lembur atau pamit dinas luar kota.

Selain itu, Karin jadi lengket dengan ponselnya. Bahkan, Karin sering berbicara melalui telepon hingga berjam-jam.

Namun, Dawam memang sangat nekat. Padahal, Donwori pernah melabraknya agar menjauhi Karin.

Alih-alih surut langkah, Dawam malah balik mencibir Donwori. Sebab, Dawam justru menyarankan kepada Donwori agar lebih peduli ke Karin daripada istrinya berbuat serong.

“Wanine ngatur uripe wong liya, gak nyawang, joko-joko ngrebut bojone uwong (beraninya mengatur hidup orang lain, tidak memandang, jejaka tapi merebut bini orang, red),” kata Donwori menirukan bentakannya kepada Dawam.

Di antara hubungan Donwori, Karin dan Dawam ternyata hadir Donjuan. Bergaya pahlawan untuk menjadi penengah, Donjuan rupanya malah mendekati Karin.

Bahkan, Donjuan ikut menyudutkan Donwori. Singkat cerita, Karin dan Donjuan menjadi dekat.

Bahkan, Karin kini sudah berancang-ancang menikah dengan Donjuan. Statusnya tinggal menunggu vonis cerai.

Meski demikian Donwori merasa lega. “Sing penting gak rabi ambek Dawam kurang ajar iku (yang penting tidak menikah dengan Dawam yang kurang ajar itu, red),” kata pria asal Sidotopo itu.(JPNN)

Biografi - Seorang wanita di bawah umur inisial Melati yang berusia 14 tahun, mengakui merasa kesakitan saat akan buang air kecil.

Hal itu disinyalir, saat eksploitasi yang dialaminya yang mana harus melayani banyak laki-laki dalam satu malam.

Kasus ini terungkap saat penggerebekan  sebuah rumah prostitusi ilegal di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, pada Jumat (5/1/2019).

"Tiap harinya kalau ramai melayani sampai 8 orang perhari. Sementara sepi satu orang. Tapi maksimal 8 orang. Mereka bekerja dari jam 5 sore sampai jam 5 pagi."

"Akibat banyaknya melayani pelanggan tiap harinya. Ada seorang anak yang masih  berumur 14 tahun itu sampai, maaf ya, susah buang air kecil. Bayangkan harus melayani pelanggan dari jam 5 sore sampai jam 5 pagi bisa 8 orang tamu," kata Kasubdit IV AKBP, Sang Ayu Putu Alit Saparini.

Sementara itu, keadaan psikologis anak-anak yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau human trafficking ini diungkapkannya dalam kondisi labil.

"Jujur saja kadang mereka labil. Kadang mereka ingin sekali dibantu dan keluar dari situ. Tapi biasa juga seiring waktu, mereka kadang memberi tahu bahwa mereka rela dan terpaksa lakukan itu karena tergiur materi,"

"Jadi memang kita butuh pendamping untuk menstabilkan pemikiran anak tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan dia akan menikmati, apalagi berada di lingkungan seperti itu. Nah itu tugas pendamping membimbing ke jalan yang benar," kata dia.

Maka dari itu, penanganan trafficking tersebut ujarnya, bukan hanya lebih ke hukum, tapi pencegahan, rehabilitasi, restitusinya.

"Mengembalikan korban ke tengah masyarakat agar diterima. Itu sangat penting, bukan soal hukum saja," ujarnya.

Baca Selanjutnya
loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget