Mengapa doa kita kepada Allah tidak kunjung segera dikabulkan? Ada beberapa
penyebab alasan doa kita kepada Allah ditolak dan dikabulkan padahal kita telah berdoa kepada Allah dengan benar.
Doa adalah senjata dan perisai bagi kaum mukminin. Bentengnya adalah doa dan senjatanya adalah tangisan. Dalam ajaran Islam doa menempati posisi sangat penting. Tidak hanya digunakan untuk meminta kebutuhan hidup semata, melainkan sebagai sarana berinteraksi dengan Allah dan juga sarana beribadah.
Inilah bagian dari apa yang dimaksud dengan
Tujuan Manfaat Hikmah Keutamaan Berdoa Kepada Allah dalam agama Islam yang perlu dipahami dan dimengerti dengan benar dan baik sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah-sunnah Rasulullah SAW.
Syarat Dikabulkannya Doa
Doa merupakan senjata utama seorang muslim. Akan tetapi kebanyakan dari kita melupakan hal ini. Dengan doa menandakan bahwa seseorang menggantungkan apa yang menjadi hajat keinginan permohonan kepada Allah subhanahu wa ta�ala. Dan itu termasuk sifat yang disukai oleh Allah.
Allah juga telah mempersilakan kepada manusia beriman untuk berdoa meminta sesuatu kepada-Nya. Bahkan Dia telah berjanji akan mengabulkan doa. Sebagaimana telah disebutkan dalam ayat Alquran yang artinya :
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku ijabahi bagimu." (QS. Ghafir: 60)
Dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa
Allah mengabulkan permohonan bagi siapa saja yang berdoa kepada-Nya berdasarkan pada Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat ke 186 di bawah ini.
Seorang ulama terkenal Al Imam Al Faqih Abu Al Lais. Didatangi oleh satu kumpulan pemuda, ingin menanyakan tentang doa mereka. Setelah berkali-kali mereka berdoa, tetapi tidak pernah dimakbulkan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata�ala. Mereka berdebat dan bertikai mengenai ayat-ayat Al-Qur�an tentang perkenan Allah terhadap doa mereka.
Di antara ayat-ayat tersebut, firman Allah yang bermaksud yang artinya :
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo�a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."(QS: Al-Baqarah: 186)
Mereka menyatakan, apakah ayat Al Quran keliru sehingga doa-doanya tidak dikabulkan Allah? Al Imam Al Faqih menjawab, Al-Quran tidak pernah keliru, namun yang berdoalah yang tidak pernah mencari tahu tentang
kesalahan dan penghalang-penghalang doa yang tidak dikabulkan oleh Allah SWT.
Beberapa
Cara Syarat Adab Berdoa Agar Dikabulkan antara lain adalah sebagai berikut :
- Membuka Doa Dengan Sanjungan Atau Pujian Kepada Allah Dan Bershalawat Atas Nabi-Nya Muhammad SAW.
- Makan Dari Makanan Yang Halal Jauhi Yang Haram.
- Khusyu, Merendahkan Hati, dan Penuh Harap Dalam Berdoa.
- Doa Dengan Suara Lirih dan Tidak Dikeraskan.
- Berprasangka Baik Husnudzon Kepada Allah.
- Doanya Para Pemimpin Yang Adil, Anak Yatim dan Orang Teraniaya.
- Mengerti Kunci Waktu dan Tempat Dikabulkannya Doa.
- Tidak Tergesa-gesa Dalam Menunggu Terkabulnya Doa.
- Tidak Berdoa Untuk Sesuatu Dosa Atau Memutuskan Silaturrahmi.
- Berdoa Pada Waktu-Waktu Mustajab Doa Untuk Dikabulkan.
Penyebab Alasan Doa Tidak Dikabulkan
Banyak orang yang berdoa melakukan
perbuatan yang menyebabkan doa mereka ditolak dan tidak dikabulkan, karena kebodohan mereka tentang
syarat-syarat doa, padahal apabila tidak terpenuhi salah satu syarat tersebut, maka doa tersebut tidak dikabulkan. Termasuk ketika melakukan
Perbuatan Maksiat Dan DosaAda beberapa
sebab ditolaknya doa oleh Allah. Dalam ayat dan hadits yang telah tersebut diatas, bahwasannya Allah mengabulkan permintaan hambanya tanpa terkecuali. Namun, ada beberapa sebab seseorang tidak dikabulkan doanya seorang hamba manusia. Antara lain adalah sebagai berikut :
Makanan, Minuman Dan Pakaiannya Berasal Dari Harta HaramDalil yang menunjukkan bahwa orang yang memakan makanan haram, meminum minuman haram dan berpakaian dengan pakaian dari harta haram doanya tidak dikabulkan adalah hadis berikut ini;
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do'anya?." (H.R. Muslim)
Pada zaman sekarang ini berapa banyak orang yang mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang haram baik dari harta riba, perjudian atau harta suap yang yang lainnya atau hasil dari
Uang Hasil Korupsi.
Baca juga :
Adab Cara Makan Dan Minum Sesuai Sunnah Rasulullah SAW.
Isi Doanya Berupa Dosa Dan Pemutusan Hubungan SilaturahimDari Abu Said bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Apabila seorang muslim berdoa dan tidak memohon suatu yang berdosa atau pemutusan kerabat kecuali akan dikabulkan oleh Allah salah satu dari tiga ; Akan dikabulkan doanya atau ditunda untuk simpanan di akhirat atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya". (HR Ahmad).
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa yang dimaksud "tidak berdoa untuk suatu yang berdosa" artinya berdoa untuk kemaksiatan suatu contoh : "Ya Allah takdirkan aku untuk bisa membunuh si fulan", sementara si fulan itu tidak berhak dibunuh atau "Ya Allah berilah aku rizki untuk bisa minum khamer" atau "Ya Allah pertemukanlah aku dengan seorang wanita untuk berzina".
Atau berdoa untuk memutuskan silaturrahmi suatu contoh : "Ya Allah jauhkanlah aku dari bapak dan ibuku serta saudaraku" atau doa semisalnya. Doa tersebut pengkhususan terhadap yang umum. Imam Al-Jazri berkata bahwa memutuskan silaturahmi bisa berupa tidak saling menyapa, saling menghalangi dan tidak berbuat baik dengan semua kerabat dan keluarga.
Untuk itulah kita juga perlu untuk mengetahui akan
Manfaat Hikmah Keutamaan Silaturahmi di kalangan saudara kerabat dan umat Muslim lainnya.
Berdoa Dengan Tergesa-GesaJika Anda merasa berdoa dengan doa yang tidak ada kemaksiatan di dalamnya, lalu makanan, minuman dan pakaian di dapat dengan cara halal, tapi tetap tidak dikabulkan doanya oleh Allah maka perhatikan cara Anda berdoa. Karena berdoa dengan tergesa-gesa menjadi penyebab ditolaknya doa. Untuk itulah perlunya mengenai
pentingnya doa dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Dari Abu Hurairah radhiallahu �anhu dari Nabi shallallahu �alaihi wasallam beliau bersabda:
"Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.� Seorang sahabat bertanya: �Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa?� Rasulullah shallallahu �alaihi wasallam menjawab: �Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan: �Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga dikabulkan�. Setelah itu, ia merasa putus asa dan berhenti berdoa.� (HR. Muslim no. 4918).
Sesuai dalam hadits, maksud dari tergesa-gesa adalah manakala seseorang berputus asa karena merasa tak kunjung dikabulkan doanya oleh Allah sehingga orang itu berhenti berdoa. Seharusnya dalam memanjatkan doa, kita harus penuh keyakinan dan dilakukan secara terus menerus, jangan berputus asa kepada Allah subhanahu wa ta�ala.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata : Yang dimaksud dengan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Saya berdoa tetapi tidak dikabulkan", Ibnu Baththaal berkata bahwa seseorang bosan berdoa lalu meninggalkannya, seakan-akan mengungkit-ungkit dalam doanya atau mungkin dia berdoa dengan baik sesuai dengan syaratnya, tetapi bersikap bakhil dalam doanya dan menyangka Alllah tidak mampu mengabulkan doanya, padahal Dia dzat Yang Maha Mengabulkan doa dan tidak pernah habis pemberian-Nya. (Fathul Bari 11/145).
Tidak Yakin Doanya Dikabulkan Dan Tidak Bersungguh-Sungguh Dalam BerdoaDalil yang menunjukkan bahwa doa yang diucapkan tanpa keyakinan dan doa yang diucapkan dengan hati kosong/lengah tidak dikabulkan adalah hadis berikut yang artinya :
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda : "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR At Tirmidzi).
Dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Hati adalah sebuah bejana, dan sebagiannya lebih mampui memuat daripada sebagian yang lain. Wahai manusia, jika kalian memohon kepada Allah 'azza wajalla maka mohonlah kepada-Nya dengan keyakinan bahwa permohonan itu bakal dikabulkan karena sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan mengabulkan do'a seorang hamba yang dipanjatkan dari hati yang lalai." (HR Ahmad).
Boleh jadi tidak terkabulnya doa seorang hamba karena maksiat yang ia perbuat, karena hatinya yang lalai saat memanjatkan doa, atau karena memakan yang haram. Atau boleh jadi pula doa seseorang tak kunjung terkabul karena Allah Ta�ala memilih yang terbaik untuknya dengan Allah mengganti apa yang ia minta dengan yang lebih bermanfaat di surga dan akhirat kelak.
Atau bahkan Allah menggantinya dengan sesuatu di akhirat dan di surga yang kekal. Bisa jadi pula Allah mengganti permintaan hamba tadi dengan maslahat lainnya dengan Allah menghindarkan darinya berbagai keburukan. Bisa jadi Allah menghindarkan darinya kejelekan tanpa ia sadari.
Itulah karena doa yang ia panjatkan pada Allah. Inilah yang terbaik sesuai dengan hikmah Allah. Allah bisa jadi mengabulkan doanya dengan memberikannya anak, rumah atau istri. Boleh jadi pula Allah palingkan dari kejelekan dengan sebab doa dan mengganti dengan yang lebih manfaat.
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa Imam Al-Madzhari berkata : Barangsiapa yang bosan dalam berdoa, maka doanya tidak terkabulkan sebab doa adalah ibadah baik dikabulkan atau tidak, seharusnya seseorang tidak boleh bosan beribadah.
Tertundanya doa permohonan boleh jadi belum waktunya doa tersebut dikabulkan karena segala sesuatu telah ditetapkan waktu terjadinya, sehingga segala sesuatu yang belum waktunya tidak akan mungkin terjadi, atau boleh jadi permohonan tersebut tidak terkabulkan dengan tujuan
Allah mengganti doa tersebut dengan pahala.
Untuk itulah pentingnya
Bersabar Dalam Berdoa Kepada Allah dan juga senantiasa berprasangka baik kepada Allah Ta'ala atas doa-doa permohonan permintaan kita sebagai seorang hamba kepada sang Khalik.
Atau boleh jadi doa tersebut tertunda pengabulannya agar orang tersebut rajin berdoa sebab Allah sangat senang terhadap orang yang rajin berdoa karena doa memperlihatkan sikap rendah diri, menyerah dan merasa membutuhkan Allah.
Orang sering mengetuk pintu akan segera dibukakan pintu dan begitu pula orang yang sering berdoa akan segera dikabulkan doanya. Maka seharusnya setiap kaum Muslimin tidak boleh meninggalkan berdoa. [Mir'atul Mafatih 7/349].