Kecelakaan antara kereta commuter line KRL dengan metromini di perlintasan Stasiun Angke, Jakarta Barat terjadi minggu pagi ini.
Penyebab kecelakaan berdasarkan kesaksian saksi mata yang melihat kejadian KRL tabrak metromini bahwa metromini memaksa menerobos palang pintu kereta yang sudah tertutup.
Bahkan petugas palang pintu kereta sudah memberi peringatan. Namun, metromini memaksa menerobos sehingga kecelakaan tak bisa terelakkan.
"Metromini sempat mogok di tengah-tengah rel. Makanya, tertabraknya pas di tengah-tengah perlintasan," ungkap saksi mata, Maman Sulaiam, 41, anggota Koramil setempat, di lokasi kejadian. Seperti informasi yang dilansir Metrotvnews.
Seperti diketahui, kronologi terjadinya kecelakaan KRL versus Metromini terjadi sekitar pukul 08.48 WIB. KA 1528 (Jatinegara-Bogor) menabrak dan menyeret Metromini dengan nomor polisi B 7760 FD sejauh 400 meter
Sebagian penumpang sempat loncat sebelum tertabrak kereta. Mobil terseret sejauh 200 km. Mobil metro mini sempat menempel di rel.
Setelah terseret, metro mini nomor 80 jurusan Kalideres jembatan 5 dengan nomor polisi B 7760 FD itu terganjal di roda kereta.
Petugas masih berupaya mengevakuasi metro mini. Macet total di jembatan satu, dua dan juga Tubagus Angke. Evakuasi memggunakan kendaraan seadanya seperti bak terbuka dan truk. Korban tewas dilarikan ke RS Tarakan, sedangkan korban luka dibawa RS Cibubur.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian langsung turun ke lokasi kejadian. Ia mengatakan, pihaknya melalui Direktorat Lalu Lintas saat ini tengah melakukan pengusutan mendalam untuk mencari tahu apa penyebab terjadinya kecelakaan fatal itu.\
�Palang pintu kereta sudah tertutup tapi metro mini tetap bisa lewat,� ujarnya kepada wartawan.
Belasan penumpang Metromini tewas setelah bus yang ditumpanginya menabrak kereta listrik 1528 jurusan Jatinegara-Angke, di perlintasan Muara Angke, Jakarta Barat.
Belasan korban meninggal dunia akibat tabrakan antara Metro Mini dengan kereta listrik di perlintasan Angke dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Gambar dan foto-foto akibat kecelakaan metromini dengan kereta commuter line KRL menghiasi pemberitaan media massa online di Indonesia bahkan menjadi berita headline pada hari Minggu 6 Desember 2016 ini.
Daftar nama-nama korban yang meninggal dunia penumpang metromini akibat kecelakaan maut KRL (Kereta Rel Listrik) versus Metro Mini seperti informasi yang dilansir JPNN seperti yang dikatakan Kapolsek Tambora, Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, sebanyak 6 orang korban kecelakaan maut dibawa ke RS Sumber Waras.
Menurut dia, di RS tersebut sudah 3 orang meninggal. Suryana, Sarinah, Amanuddin sudah tak bernyawa di RS Sumber Waras," ujarnya kepada wartawan, Minggu.
Polisi memastikan ada 18 orang yang tewas akibat Metromini tertabrak KRL di Angke, Jakarta Barat. 10 Orang lainnya terluka. Dengan demikian, total ada 24 orang yang menjadi korban.
Korban tewas kecelakaan yang melibatkan KRL Commuter Line dan Metromini 80 Jurusan Kalideres-Grogol pada Minggu (6/12), kini diketahui jumlahnya ada 18 orang.
"Total korban tewas menjadi 18 orang, satu korban baru saja meninggal di RS Sumber Waras," kata Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Pol Musyafak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, seperti dilansir dari ANTARA.
Saat ini 15 jenazah korban sudah ada di Ruang Jenazah RSCM, tiga jenazah korban lainnya masih di Rumah Sakit Atma Jaya.
Musyafak mengatakan seluruh jenazah korban akan dibawa ke RSCM untuk memudahkan proses identifikasi dan administrasi.
Sementara enam korban yang terluka masih menjalani perawatan, dua orang di Rumah Sakit Sumber Waras, tiga orang di Rumah Sakit Atma Jaya, dan satu orang di Rumah Sakit Tarakan.
Data korban baru korban yang meninggal dunia adalah sebagai berikut :
Daftar resmi korban meninggal karena kecelakaan kereta commuter line KRL dengan metromini sampai saat ini belum dirilis oleh pihak Kepolisian
Penyebab kecelakaan berdasarkan kesaksian saksi mata yang melihat kejadian KRL tabrak metromini bahwa metromini memaksa menerobos palang pintu kereta yang sudah tertutup.
Bahkan petugas palang pintu kereta sudah memberi peringatan. Namun, metromini memaksa menerobos sehingga kecelakaan tak bisa terelakkan.
"Metromini sempat mogok di tengah-tengah rel. Makanya, tertabraknya pas di tengah-tengah perlintasan," ungkap saksi mata, Maman Sulaiam, 41, anggota Koramil setempat, di lokasi kejadian. Seperti informasi yang dilansir Metrotvnews.
Seperti diketahui, kronologi terjadinya kecelakaan KRL versus Metromini terjadi sekitar pukul 08.48 WIB. KA 1528 (Jatinegara-Bogor) menabrak dan menyeret Metromini dengan nomor polisi B 7760 FD sejauh 400 meter
Sebagian penumpang sempat loncat sebelum tertabrak kereta. Mobil terseret sejauh 200 km. Mobil metro mini sempat menempel di rel.
Setelah terseret, metro mini nomor 80 jurusan Kalideres jembatan 5 dengan nomor polisi B 7760 FD itu terganjal di roda kereta.
Gambar Foto Kecelakaan KRL Dengan Metromini
Petugas masih berupaya mengevakuasi metro mini. Macet total di jembatan satu, dua dan juga Tubagus Angke. Evakuasi memggunakan kendaraan seadanya seperti bak terbuka dan truk. Korban tewas dilarikan ke RS Tarakan, sedangkan korban luka dibawa RS Cibubur.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian langsung turun ke lokasi kejadian. Ia mengatakan, pihaknya melalui Direktorat Lalu Lintas saat ini tengah melakukan pengusutan mendalam untuk mencari tahu apa penyebab terjadinya kecelakaan fatal itu.\
�Palang pintu kereta sudah tertutup tapi metro mini tetap bisa lewat,� ujarnya kepada wartawan.
Belasan penumpang Metromini tewas setelah bus yang ditumpanginya menabrak kereta listrik 1528 jurusan Jatinegara-Angke, di perlintasan Muara Angke, Jakarta Barat.
Belasan korban meninggal dunia akibat tabrakan antara Metro Mini dengan kereta listrik di perlintasan Angke dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Gambar dan foto-foto akibat kecelakaan metromini dengan kereta commuter line KRL menghiasi pemberitaan media massa online di Indonesia bahkan menjadi berita headline pada hari Minggu 6 Desember 2016 ini.
Nama Korban Tewas Akibat Kecelakaan KRL Dengan Metromini
Daftar nama-nama korban yang meninggal dunia penumpang metromini akibat kecelakaan maut KRL (Kereta Rel Listrik) versus Metro Mini seperti informasi yang dilansir JPNN seperti yang dikatakan Kapolsek Tambora, Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, sebanyak 6 orang korban kecelakaan maut dibawa ke RS Sumber Waras.
Menurut dia, di RS tersebut sudah 3 orang meninggal. Suryana, Sarinah, Amanuddin sudah tak bernyawa di RS Sumber Waras," ujarnya kepada wartawan, Minggu.
Polisi memastikan ada 18 orang yang tewas akibat Metromini tertabrak KRL di Angke, Jakarta Barat. 10 Orang lainnya terluka. Dengan demikian, total ada 24 orang yang menjadi korban.
Korban tewas kecelakaan yang melibatkan KRL Commuter Line dan Metromini 80 Jurusan Kalideres-Grogol pada Minggu (6/12), kini diketahui jumlahnya ada 18 orang.
"Total korban tewas menjadi 18 orang, satu korban baru saja meninggal di RS Sumber Waras," kata Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Pol Musyafak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, seperti dilansir dari ANTARA.
Saat ini 15 jenazah korban sudah ada di Ruang Jenazah RSCM, tiga jenazah korban lainnya masih di Rumah Sakit Atma Jaya.
Musyafak mengatakan seluruh jenazah korban akan dibawa ke RSCM untuk memudahkan proses identifikasi dan administrasi.
Sementara enam korban yang terluka masih menjalani perawatan, dua orang di Rumah Sakit Sumber Waras, tiga orang di Rumah Sakit Atma Jaya, dan satu orang di Rumah Sakit Tarakan.
Data korban baru korban yang meninggal dunia adalah sebagai berikut :
- Wahyu (40), warga Kampung Duri RT 005/014, Cengkareng, meninggal saat perjalanan ke Rumah Sakit Atmajaya.
- Elimah (19), warga Kalideres, meninggal di Rumah Sakit Atmajaya karena perdarahan dalam.
- Agus Muhammad Irfan (37), warga Kampung Darawati RT 3 RW 1, Kec Cipatujang, Kab Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal di Rumah Sakit Sumber Waras.
- Asmadi (35), warga yang menurut identitas di KTP-nya beralamat di Purwawinangun, Kuningan, Jawa Barat, meninggal di Rumah Sakit Sumber Waras.
Daftar resmi korban meninggal karena kecelakaan kereta commuter line KRL dengan metromini sampai saat ini belum dirilis oleh pihak Kepolisian
loading...
Post a Comment