Keutamaan manfaat hikmah Sholat sunnah rawatib yang hal tersebut adalah merupakan sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah shalat wajib dan itu artinya adalah shalat yang mengiringi akan sholat wajib 5 waktu tidaklah sedikit.
Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat sunnah qobliyah. Sedangkan sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah ba�diyah.
Di antara tujuan disyari�atkannya shalat sunnah qobliyah adalah agar jiwa memiliki persiapan sebelum melaksanakan shalat wajib. Perlu dipersiapkan seperti ini karena sebelumnya jiwa telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia. Agar jiwa tidak lalai dan siap, maka ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu.
Sedangkan shalat sunnah ba�diyah dilaksanakan untuk menutup beberapa kekurangan dalam shalat wajib yang baru dilakukan. Karena pasti ada kekurangan di sana-sini ketika melakukannya. Inilah bagian dari tujuan maksud dan manfaat sholat rawatib
Ibadah sunnah di dalam ibadah sholat yang paling utama adalah sunnah rawatib. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa mengerjakannya dan tidak pernah sekalipun meninggalkannya dalam keadaan mukim (tidak bepergian jauh).
Dalil akan sholat sunnah ini adalah berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayat dari Ummu Habibah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
Sehingga dengan demikian maka jumlah rakaat-rakaat pada Shalat Sunnah Rawatib adalah sebagai berikut :
Adapun sholat sunnah sebelum shubuh ini merupakan yang paling utama di antara sholat sunnah rawatib dan Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya baik ketika mukim (tidak bepergian) maupun dalam keadaan safar.
Aisyah radhiyallahu �anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang sholat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu �alaihi wasallam, beliau bersabda, �Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya�. Dalam riwayat yang lain, �Dua raka�at sebelum shubuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya� (HR. Muslim no. 725).
Dan ini juga yang disebut dengan shalat sunnah fajr.
Waktu Mengerjakan Sholat Rawatib
Ibnu Qudamah berkata: �Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu sholat fardhu hingga sholat fardhu dikerjakan, dan sholat rawatib ba�diyah maka waktunya dimulai dari selesainya sholat fardhu hingga berakhirnya waktu sholat fardhu tersebut �. (Al-Mughni 2/544).
Berikut beberapa diantara keutamaan hikmah sholat sunnah rawatib antara lain adalah sebagai berikut :
Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat sunnah qobliyah. Sedangkan sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah ba�diyah.
Di antara tujuan disyari�atkannya shalat sunnah qobliyah adalah agar jiwa memiliki persiapan sebelum melaksanakan shalat wajib. Perlu dipersiapkan seperti ini karena sebelumnya jiwa telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia. Agar jiwa tidak lalai dan siap, maka ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu.
Sedangkan shalat sunnah ba�diyah dilaksanakan untuk menutup beberapa kekurangan dalam shalat wajib yang baru dilakukan. Karena pasti ada kekurangan di sana-sini ketika melakukannya. Inilah bagian dari tujuan maksud dan manfaat sholat rawatib
Tuntunan Shalat Sunnah Rawatib
Ibadah sunnah di dalam ibadah sholat yang paling utama adalah sunnah rawatib. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa mengerjakannya dan tidak pernah sekalipun meninggalkannya dalam keadaan mukim (tidak bepergian jauh).
Dalil akan sholat sunnah ini adalah berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayat dari Ummu Habibah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
�Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh.� (HR. Tirmidzi)
Sehingga dengan demikian maka jumlah rakaat-rakaat pada Shalat Sunnah Rawatib adalah sebagai berikut :
- 2 atau 4 rakaat sebelum dan sesudah Shalat Dzuhur
- 2 rakaat setelah shalat Maghrib
- 2 atau 4 rakaat setelah shalat Isya�
- 2 rakaat sebelum shalat Fajar (Shubuh)
- 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar
Adapun sholat sunnah sebelum shubuh ini merupakan yang paling utama di antara sholat sunnah rawatib dan Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya baik ketika mukim (tidak bepergian) maupun dalam keadaan safar.
Aisyah radhiyallahu �anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang sholat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu �alaihi wasallam, beliau bersabda, �Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya�. Dalam riwayat yang lain, �Dua raka�at sebelum shubuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya� (HR. Muslim no. 725).
Dan ini juga yang disebut dengan shalat sunnah fajr.
Waktu Mengerjakan Sholat Rawatib
Ibnu Qudamah berkata: �Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu sholat fardhu hingga sholat fardhu dikerjakan, dan sholat rawatib ba�diyah maka waktunya dimulai dari selesainya sholat fardhu hingga berakhirnya waktu sholat fardhu tersebut �. (Al-Mughni 2/544).
Berikut beberapa diantara keutamaan hikmah sholat sunnah rawatib antara lain adalah sebagai berikut :
- Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda : "Dua raka�at fajar (salat sunnat yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya."(HR Muslim)
- Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha , ia berkata: �Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh.�� (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih)
- Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dia berkata: �Aku salat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dua rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum�at, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya.�(Muttafaq �alaih)
- Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu anhu , ia berkata: �Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , �Di antara dua adzan itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat. Kemudian pada ucapannya yang ketiga beliau menambahkan: �bagi yang mau�.(Muttafaq �alaih)
- Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, �Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.�(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
- Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda : �Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar.�(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
loading...
Post a Comment