Gerhana Matahari Total 2016
Fenomena langka yaitu gerhana matahari total akan bisa disaksikan dilihat masyarakat Indonesia di tahun 2016 ini. Gerhana matahari total di Indonesia akan terlihat pada 9 Maret 2016 ini.
Peristiwa alam yang terbilang cukup langka ini akan mengawali rentetan GMT (gerhana matahari total) di abad 21.
Selain itu, GMT 2016 kali ini mempunyai jalur perlintasan yang akan melewati hampir seluruh wilayah NKRI. Peristiwa inilah yang pertama kali terjadi sepanjang Indonesia merdeka.
Gerhana matahari total yang akan terjadi di Indonesia di tahun 2016 ini baru akan bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia puluhan tahun berikutnya. Karena selanjutnya GMT baru akan terjadi pada tahun 2023, 2053, tahun 2081 dan juga tahun 2082 serta di tahun 2096. Seperti informasi yang dilansir Detik.com
Lama Gerhana Matahari Total di Indonesia berkisar antara 1,5 hingga 3 menit. Kabarnya totalitas gerhana terlama terjadi di satu titik di atas Samudra Pasifik di utara Papua Nugini selama 4 menit 9 detik.
Yang lebih istimewanya lagi adalah gerhana matahari yang terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016 tersebut akan datang bersamaan dengan perayaan hari raya Nyepi.
Setidaknya ada 11 wilayah provinsi di Indonesia yang akan menikmati keindahannya pada 9 Maret 2016. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaludin, mengatakan, 11 provinsi yang dimaksud adalah Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
�Fenomena alam gerhana matahari total di bagian timur Indonesia akan berlangsung tiga menit sekira pukul 09.00 waktu setempat, sedangkan di bagian barat akan berlangsung sekira dua menit di pukul 07.30 WIB,� kata Thomas beberapa waktu lalu.
Selain 11 provinsi tersebut, warga Indonesia masih bisa menyaksikan peristiwa itu walaupun hanya gerhana matahari sebagian.
Berikut beberapa fakta seputar terjadinya GMT antara lain seperti dikutip dilansir dari Bintang.com antara lain :
Ada beberapa mitos dan tahayul yang juga diyakini oleh masyarakat dunia dan juga termasuk di Indonesia antara lain seperti dilansir Liputan6.com:
Masyarakat Jawa dan Bali, misalnya, percaya gerhana merupakan ulah Batara Kala atau Batara Kala Rau. Gerhana dianggap peristiwa ketika Batara Kala Rau, yang tinggal kepala, menelan Dewi Ratih. Cerita ini turun-temurun dan menjadi cerita favorit kala gerhana.
Seperti dikutip dari Gerhana-Indonesia.id, pada dasarnya Gerhana Matahari terjadi ketika matahari-bulan-bumi berada dalam posisi sejajar.
Pada saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, sehingga bayang-bayang Bulan akan jatuh ke permukaan Bumi atau dengan kata lain cahaya Matahari terhalang oleh Bulan, tapi tidak semua area akan mengalami gerhana. Hanya area di Bumi yang dilewati oleh bayang-bayang Bulan yang akan mengalami gerhana.
Setelah memahami bagaimana proses terjadinya gerhana, ada baiknya masyarakat mengetahui jenis-jenis gerhana matahari. Fenomena gerhana matahari dibagi dalam empat jenis yaitu :
Waktu maksimum terjadinya totalitas atau gelap sempurna ketika cahaya Matahari tertutup oleh Bulan adalah 7 menit 31 detik, namun pada umumnya totalitas terjadi lebih pendek dari waktu tersebut.
Peristiwa alam yang terbilang cukup langka ini akan mengawali rentetan GMT (gerhana matahari total) di abad 21.
Selain itu, GMT 2016 kali ini mempunyai jalur perlintasan yang akan melewati hampir seluruh wilayah NKRI. Peristiwa inilah yang pertama kali terjadi sepanjang Indonesia merdeka.
Fakta Mitos Gerhana Matahari
Gerhana matahari total yang akan terjadi di Indonesia di tahun 2016 ini baru akan bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia puluhan tahun berikutnya. Karena selanjutnya GMT baru akan terjadi pada tahun 2023, 2053, tahun 2081 dan juga tahun 2082 serta di tahun 2096. Seperti informasi yang dilansir Detik.com
Lama Gerhana Matahari Total di Indonesia berkisar antara 1,5 hingga 3 menit. Kabarnya totalitas gerhana terlama terjadi di satu titik di atas Samudra Pasifik di utara Papua Nugini selama 4 menit 9 detik.
Yang lebih istimewanya lagi adalah gerhana matahari yang terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016 tersebut akan datang bersamaan dengan perayaan hari raya Nyepi.
Setidaknya ada 11 wilayah provinsi di Indonesia yang akan menikmati keindahannya pada 9 Maret 2016. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaludin, mengatakan, 11 provinsi yang dimaksud adalah Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
�Fenomena alam gerhana matahari total di bagian timur Indonesia akan berlangsung tiga menit sekira pukul 09.00 waktu setempat, sedangkan di bagian barat akan berlangsung sekira dua menit di pukul 07.30 WIB,� kata Thomas beberapa waktu lalu.
Selain 11 provinsi tersebut, warga Indonesia masih bisa menyaksikan peristiwa itu walaupun hanya gerhana matahari sebagian.
Berikut beberapa fakta seputar terjadinya GMT antara lain seperti dikutip dilansir dari Bintang.com antara lain :
- Gerhana Matahari Total 2016 hanya terjadi setiap 350 tahun. Saking istimewanya fenomena langka tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat menyiapkan fasilitas siaran langsung melalui jaringan internet.
- Gerhana Matahari Total (GMT) tidak seharusnya ditakuti, tapi dinikmati saja. 11 Juni 1983 GMT pernah menghebohkan masyarakat di Indonesia, pasalnya banyak masyarakat yang meyakini bahwa fenomena langka tersebut bisa membutakan mata."Asal berhati-hati. Yang paling riskan adalah peralihan fase total ke fase sebagian, saat Bulan mulai bergeser, cahaya matahari yang walau baru muncul sedikit sudah sangat kuat. Padahal, pupil mata kita sedang membesar," jelas Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin seperti dikutip dari Liputan6.com.
- Indonesia menjadi satu-satunya wilayah daratan yang dilalui oleh Gerhana Matahari Total 2016. Ada 12 provinsi di Indonesia yang akan dilalui oleh gerhana seperti tersebut di atas.
Ada beberapa mitos dan tahayul yang juga diyakini oleh masyarakat dunia dan juga termasuk di Indonesia antara lain seperti dilansir Liputan6.com:
- Matahari Dimakan.Di Vietnam kuno, orang-orang percaya bahwa gerhana matahari terjadi karena kodok raksasa makan Matahari. Sementara di China, orang-orang menuding naga telah 'melahap' Matahari. Di Eropa, kaum Viking menganggap serigala yang bertanggung jawab atas 'raib'nya Sang Surya.
- Kepala Setan. Menurut mitologi Hindu, Rahu si iblis dipenggal kepalanya oleh Dewa Wisnu karena minum nektar yang diperuntukkan bagi dewa-dewa. Kepala si iblis melayang melintasi langit, dan ia menelan matahari. Untuk menakut-nakuti Rahu, umum bagi orang-orang memukuli panci dan peralatan masak, membuat bunyi nyaring pada saat terjadi gerhana. Agar si iblis melepaskan Matahari dan terang kembali ke Bumi.
- Anjing Pencuri. Sedangkan, cerita rakyat Korea menuturkan bahwa seekor anjing mistis mencuri matahari, mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.
- Kemarahan Dan Peringatan. Masyarakat Yunani kuno percaya bahwa gerhana matahari merupakan tanda kemarahan dewa-dewi, dan terjadinya merupakan peringatan akan datangnya bencana dan kehancuran.
- Pesan Damai. Suku Batammaliba dari Benin dan Togo dari Afrika Barat percaya dengan legenda yang mengatakan, pada saat terjadinya gerhana, matahari dan bulan sedang bertengkar. Satu-satunya cara untuk menghentikan konflik, mereka percaya, adalah orang-orang Bumi harus mengesampingkan perbedaan.
- Jangan Keluar Rumah. Mitos yang lebih modern menyatakan gerhana matahari berbahaya untuk wanita hamil dan jabang bayi. Di beberapa budaya, anak-anak dan ibu hamil diminta jangan keluar rumah pada saat terjadinya gerhana. Ini juga dipercayai juga oleh sebagian masyarakat Indonesia pula.
- Puasa. Di sebagian India, orang-orang tidak makan saat terjadinya gerhana matahari. Mereka khawatir, makanan yang dimasak saat terjadinya gerhana akan berubah menjadi racun.
- Mitos Batara Kala. Mitos Batara Kala memakan menelan matahari juga diyakini dipercaya sejak dahulu di sebagian masyarakat Indonesia pula.
Masyarakat Jawa dan Bali, misalnya, percaya gerhana merupakan ulah Batara Kala atau Batara Kala Rau. Gerhana dianggap peristiwa ketika Batara Kala Rau, yang tinggal kepala, menelan Dewi Ratih. Cerita ini turun-temurun dan menjadi cerita favorit kala gerhana.
Penyebab Dan Jenis Macam Gerhana Matahari
Seperti dikutip dari Gerhana-Indonesia.id, pada dasarnya Gerhana Matahari terjadi ketika matahari-bulan-bumi berada dalam posisi sejajar.
Pada saat Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, sehingga bayang-bayang Bulan akan jatuh ke permukaan Bumi atau dengan kata lain cahaya Matahari terhalang oleh Bulan, tapi tidak semua area akan mengalami gerhana. Hanya area di Bumi yang dilewati oleh bayang-bayang Bulan yang akan mengalami gerhana.
Setelah memahami bagaimana proses terjadinya gerhana, ada baiknya masyarakat mengetahui jenis-jenis gerhana matahari. Fenomena gerhana matahari dibagi dalam empat jenis yaitu :
- Gerhana Matahari Total.
- Gerhana Matahari Sebagian (parsial).
- Gerhana Matahari Cincin.
- Gerhana Matahari Hybrid.
Waktu maksimum terjadinya totalitas atau gelap sempurna ketika cahaya Matahari tertutup oleh Bulan adalah 7 menit 31 detik, namun pada umumnya totalitas terjadi lebih pendek dari waktu tersebut.