Biografi - Otoritas Turki mengirimkan kapal pertamanya yang membawa bantuan pangan ke Qatar. Selain itu, Turki juga mengirimkan bantuan ke negara sahabatnya itu berupa kontingen kecil tentara beserta kendaraan lapis baja. Bantuan ini dikirim pada Kamis, kemarin, 22 Juni 2017.
Dilansir dari Reuters, Jumat, 23 Juni 2017, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga sudah berkomunikasi dengan para pemimpin Arab Saudi terkait ketegangan di wilayah Teluk tersebut.
Seperti diketahui, Turki mendukung Qatar setelah sejumlah negara Teluk, mulai Arab Saudi, Mesir dan lainnya memutuskan hubungan diplomatik, termasuk ekonomi terhadap Qatar. Berbagai tuduhan bahwa pihak Qatar sebagai negara yang mendukung aksi terorisme. Meski tuduhan ini juga dibantah Turki.
Sebagai negara sekutu, Turki ingin membantu Qatar. Sejak lama, Turki punya peranan sebagai mediator di kawasan tersebut. Upaya bantuan ini juga untuk meredam pengaruh pihak yang kontra seperti Arab Saudi.
Sementara, dua negara dilaporkan memiliki kesepakatan yang ditandatangani bersama pada 2014. Dalam undang-undang yang disepakati, antarnegara bisa mengirimkan bantuan termasuk militer.
Adapun dalam bantuan ini, lima kendaraan lapis baja dan 23 personel militer tiba di kota Doha pada Kamis kemarin. Pihak Turki menyatakan bantuan ini merupakan tahapan baru sebagai langkah kerangka tindakan hukum mengenai pelatihan militer dan kerja sama antara kedua negara.
Hingga sekarang, sekitar 88 tentara Turki sudah berada di Qatar. Jumlah ini dikutip Reuters dari surat kabar Hurriyet. Rencananya, selain 'kontingen' tentara angkatan darat, dipertimbangkan pula bantuan kontingen angkatan udara ke Qatar.
Kapal Turki
Empat ribu ton persediaan makanan kering, buah, dan sayuran dibawa kapal Turki pertama. Kapal ini berangkat dari sebuah pelabuhan di provinsi Izmir, Turki barat, Kamis pagi. Sumber dari kantor berita Turki, Anadolu mengatakan bantuan ini diharapkan tiba di Doha dalam waktu sekitar 10 hari.
Pihak otoritas Turki menegaskan bantuan terhadap Qatar ini tak bermaksud untuk mengancam pihak lain. Juru Bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin, menyatakan pengiriman bantuan ini bukan bertujuan untuk memanaskan tensi di kawasan teluk.
"Kami tidak ingin ada ketegangan dengan negara Teluk manapun, kami juga tidak ingin mereka bertengkar satu sama lain. Ini adalah pendekatan kami terhadap masalah krisis ini dari awal," kata Ibrahim, Kamis, di Ankara, Turki.
Menurutnya, jika ada negara Teluk yang tak setuju dengan kebijakan Turki, maka bisa dimaklumi. Namun, sebagai negara sahabat, ia mengingatkan agar negara lain juga bisa memahami kebijakan Turki yang ingin berbuat terhadap Qatar.
"Jika dua teman Anda, dua tetangga saling tidak setuju satu sama lain dan jika ada sesuatu yang dapat Anda lakukan mengenai hal ini, wajar jika kita bertindak," tuturnya. (viva)
Dilansir dari Reuters, Jumat, 23 Juni 2017, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga sudah berkomunikasi dengan para pemimpin Arab Saudi terkait ketegangan di wilayah Teluk tersebut.
Seperti diketahui, Turki mendukung Qatar setelah sejumlah negara Teluk, mulai Arab Saudi, Mesir dan lainnya memutuskan hubungan diplomatik, termasuk ekonomi terhadap Qatar. Berbagai tuduhan bahwa pihak Qatar sebagai negara yang mendukung aksi terorisme. Meski tuduhan ini juga dibantah Turki.
Sebagai negara sekutu, Turki ingin membantu Qatar. Sejak lama, Turki punya peranan sebagai mediator di kawasan tersebut. Upaya bantuan ini juga untuk meredam pengaruh pihak yang kontra seperti Arab Saudi.
Sementara, dua negara dilaporkan memiliki kesepakatan yang ditandatangani bersama pada 2014. Dalam undang-undang yang disepakati, antarnegara bisa mengirimkan bantuan termasuk militer.
Adapun dalam bantuan ini, lima kendaraan lapis baja dan 23 personel militer tiba di kota Doha pada Kamis kemarin. Pihak Turki menyatakan bantuan ini merupakan tahapan baru sebagai langkah kerangka tindakan hukum mengenai pelatihan militer dan kerja sama antara kedua negara.
Hingga sekarang, sekitar 88 tentara Turki sudah berada di Qatar. Jumlah ini dikutip Reuters dari surat kabar Hurriyet. Rencananya, selain 'kontingen' tentara angkatan darat, dipertimbangkan pula bantuan kontingen angkatan udara ke Qatar.
Kapal Turki
Empat ribu ton persediaan makanan kering, buah, dan sayuran dibawa kapal Turki pertama. Kapal ini berangkat dari sebuah pelabuhan di provinsi Izmir, Turki barat, Kamis pagi. Sumber dari kantor berita Turki, Anadolu mengatakan bantuan ini diharapkan tiba di Doha dalam waktu sekitar 10 hari.
Pihak otoritas Turki menegaskan bantuan terhadap Qatar ini tak bermaksud untuk mengancam pihak lain. Juru Bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin, menyatakan pengiriman bantuan ini bukan bertujuan untuk memanaskan tensi di kawasan teluk.
"Kami tidak ingin ada ketegangan dengan negara Teluk manapun, kami juga tidak ingin mereka bertengkar satu sama lain. Ini adalah pendekatan kami terhadap masalah krisis ini dari awal," kata Ibrahim, Kamis, di Ankara, Turki.
Menurutnya, jika ada negara Teluk yang tak setuju dengan kebijakan Turki, maka bisa dimaklumi. Namun, sebagai negara sahabat, ia mengingatkan agar negara lain juga bisa memahami kebijakan Turki yang ingin berbuat terhadap Qatar.
"Jika dua teman Anda, dua tetangga saling tidak setuju satu sama lain dan jika ada sesuatu yang dapat Anda lakukan mengenai hal ini, wajar jika kita bertindak," tuturnya. (viva)
loading...
Post a Comment