Biografi - Gunung Lawu memang menyimpan berbagai pesonanya. Keindahan tidak hanya bisa ditemukan di sepanjang jalur PENDAKIAN LAWU yang penuh misteri, tetapi juga tersebar di banyak wilayah sekelilingnya. Jika postingan sebelumnya pernah mengulas tentang sejukanya TELAGA WAHYU yang berada di Kabupaten Magetan, kali ini pesona keindahan tersebut berada di lereng Lawu sebelah utara di Kabupaten Ngawi tepatnya di Air Terjun Pengantin.
ika mendengar nama tersebut, yang ada dalam benak pastilah merupakan judul film horor. Dahulu memang ada film horor dengan judul Air Terjun Pengantin yang diputar di layar lebar. Saat dicari di Google pun yang muncul pada pencarian teratas adalah tentang film horor tersebut. Namun ternyata Air Terjun Pengantin bukan hanya judul film horor semata, melainkan juga merupakan nama sebuah obyek wisata.
Menuju Air Terjun Pengantin
Secara administratif, Air Terjun Pengantin terletak di Desa Hargomulyo, RT 03, RW 01, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Jarak tempuh dari Kota Ngawi adalah sekitar 37 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam 15 menit. Sementara jarak tempuh dari Kota Surakarta adalah sekitar 63 kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan.
ika mendengar nama tersebut, yang ada dalam benak pastilah merupakan judul film horor. Dahulu memang ada film horor dengan judul Air Terjun Pengantin yang diputar di layar lebar. Saat dicari di Google pun yang muncul pada pencarian teratas adalah tentang film horor tersebut. Namun ternyata Air Terjun Pengantin bukan hanya judul film horor semata, melainkan juga merupakan nama sebuah obyek wisata.
Menuju Air Terjun Pengantin
Secara administratif, Air Terjun Pengantin terletak di Desa Hargomulyo, RT 03, RW 01, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Jarak tempuh dari Kota Ngawi adalah sekitar 37 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam 15 menit. Sementara jarak tempuh dari Kota Surakarta adalah sekitar 63 kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan.
Beruntung karena saat ini telah tersedia aplikasi Google Maps untuk menunjukkan arah menuju Air Terjun Pengantin ini yang mana lokasinya sudah tersedia. Rute menuju ke sana memang tida terlalu menanjak, tetapi kondisi jalan yang harus dilalui tidak semuanya halus karena di beberapa ruas jalan penuh dengan lubang. Menjelang sampai lokasi, kondisi jalan akan menyempit sehingga dan berada di perkampungan.
Saat ini juga belum ada kendaraan umum untuk sampai ke Air Terjun Pengantin sehingga jika ke sana harus menggunakan kendaraan pribadi. Akses jalan yang tersedia hingga area parkirnya bisa menampung sepeda motor hingga minibus. Sementara bus besar masih cukup kesulitan untuk melewati akses jalannya yang sempit.
Menuju Dua Air terjun
Perjalanan menggunakan kendaraan pun telah usai begitu sampai di area parkir. Namun bukan berarti perjalanan telah selesai karena perjalanan menempuh jalan setapak masih harus dilakukan untuk sampai ke lokasi air terjun. Untungnya perjalanan menapaki jalan setapak bukan merupakan hal yang buruk. Kondisi jalan setapak kini begitu baik karena pada pertengahan 2017 lalu telah dilakukan perbaikan oleh dinas terkait bersama masyarakat.
Jalan setapak yang harus dilalui sudah berupa paving dan anak tangga sehingga rasanya begitu mudah untuk melaluinya. Tak perlu khawatir akan jalur yang licin dan becek saat melaluinya di musim hujan. Namun meski jaraknya tidak begitu jauh, persiapan untuk melalui turunan dan tanjakan harus dilakukan karena lokasi air terjunnya memang ada di bawah.
Perlahan suara air terjun akan mulai terdengar di tengah jalan yang otomatis semakin memompa semangat untuk segera sampai di sana. Tak lama kemudian pemandangan ke arah Air Terjun Pengantin berupa dua air terjun yang berdampingan pun akan terlihat dengan indahnya dari ketinggian. Nantinya akan dijumpai semacam spot foto yang bisa digunakan dengan latar belakang dua air terjun tersebut.
Legenda Air Terjun Pengantin
Akhirnya perjalanan pun sampai di Air Terjun Pengantin. Seperti yang telah dijelaskan tadi, terdapat dua air terjun yang terletak berdampingan. Letak dua air terjun yang berdampingan ini pun menjadi inspirasi dari penamaan Air Terjun Pengantin karena melambangkan sepasang mempelai pria dan wanita.
Jika menghadap ke arah air terjun, maka aliran air terjun kanan lebih deras daripada aliran air terjun kiri. Hal ini pun kemudian menimbulkan persepsi bahwa air terjun yang kanan melambangkan pengantin pria karena aliran deras juga menggambarkan kegarangan. Sementara air terjun yang kiri yang alirannya tidak deras melambangkan pengantin wanita dengan kelembutannya.
Air terjun yang ada memang berjumlah dua, tetapi kedua air terjun ini tetap berasal dari satu sungai saja. Selain sungai asalnya, aliran airnya pun akhirnya kembali menyatu menjadi sebuah sungai yang melambangkan Tuhan Yang Maha Esa. Penggambaran dan pelambangan air terjun ini tak lepas dari legenda yang ada. Tulisan mengenai legenda air terjun ini juga telah disediakan oleh pengelola sehingga pengunjung bisa membacanya.
Konon dahulu ada seseorang penyiar Agama Islam bernama Eyang Galiman yang masih keturunan ningrat dari Adipati Gendingan. Beliau tertarik oleh adat mantu yang dilakukan di Dusun Besek; permukiman yang berada dekat dengan Air Terjun Pengantin. Eyang Galiman pun beranggapan bahwa adat mantu harus dilakukan dengan cara agama agar kelak generasi keturunannya lebih berkualitas dan beradab.
Eyang Galiman kemudian dipercaya untuk melakukan ritual daup manten pada acara mantu (pernikahan) di Dusun Besek dan sekitarnya. Beliau kemudian mengambil air dari sebuah air terjun yang konon dikeramatkan masyarakat setempat untuk selanjutnya diminumkan kepada kedua mempelai. Konon katanya air dari air terjun tersebut memiliki khasiat untuk melanggengkan hubungan rumah tangga.
Pesona Air Terjun Pengantin
Terlepas dari mitos dan legenda yang ada, Air Terjun Pengantin merupakan tempat yang sangat nyaman untuk mengisi waktu liburan. Lokasinya yang berada di lereng Gunung Lawu menyebabkan udaranya di kawasan tersebut begitu sejuk dan segar. Selain itu pepohonan yang masih rimbun akan membawa suasana relaksasi bagi para pengunjungnya.
Air yang mengalir pun bersumber langsung dari Gunung Lawu sehingga kesegarannya masih sangat terjaga. Air dari air terjun ini bisa langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Namun tentu saja harus dipastika terlebih daulu bahwa tidak ada orang yang mencuci kakinya di ujung aliran sungai.
Selain kesegaran air dan kesejukan udaranya, suara air terjunnya juga merupakan nyanyian alam yang begitu merdu. Duduk-duduk sambil menikmati nyanyian air terjun tentu mampu untuk menghadirkan ketentraman dalam jiwa. Jika ingin bermain air, kolam dan aliran sungai dari Air Terjun Pengantin ini pun aman untuk dipakai berenang atau berendam. Saat musim kemarau air terjun ini masih tetap ada, tetapi dengan volume air yang lebih kecil.
Mengenai pantangan atau larangan, tidak ada peraturan khusus yang ada di sini. Larangan dan pantangan yang ada pun tidak jauh berbeda dari kebanyakan obyek wisata lainnya. Ada baiknya aturan tersebut harus dipatuhi selain agar tempatnya tetap terawat, aturan tersebut juga demi keselamatan pengunjung sendiri. Tentu rasanya tidak rela jika tempat seindah Air Terjun Pengantin ini dipenuhi sampah dan coret-coretan orang yang tidak bertanggung jawab.
Jika tiba-tiba lapar menyerang saat bermain air, tidak perlu untuk berjalan jauh ke area parkir karena sudah ada warung makan yang menyediakan berbagai makanan di area air terjun. Namun perlu diingan bahwa sampah kemasan makanan dan minuman harus selalu dibuang pada tempatnya. Tong sampah pun juga sudah banyak tersedia di sini; baik untuk sampah organik maupun anorganik yang ditujukan agar kawasan ini senantiasa bersih.
loading...
Post a Comment