Gubernur Aceh terpilih Irwandi Yusuf bersama koordinator Relawan Provinsi Aceh Ahmad Dani |
Banda Aceh – Irwandi Yusuf, calon gubernur Aceh terpilih mengusulkan agar acara syukuran kemenangan pilkada melalui potong kambing, kerbau atau sapi diganti dengan aksi kegiatan soal berupa merehab rumah-rumah anak yatim miskin.
“Bagaimana kalau dana yang akan dipakai untuk acara sembelih-sembelih dan makan-makan itu kita gunakan untuk kegiatan sosial berupa merehab rumah-rumah anak yatim. Makan-makan alakadarnya akan kita lakukan saat peresmian 25 unit pertama rumah selesai rehab. Nanti kalau sudah selesai rehab 25 unit yang kedua kita makan-makan lagi alakadarnya,” tulis calon gubernur Aceh pemenang pilkada 2017.
Untuk kebutuhan dana awal, ia akan memberikan uangnya dan donasi pihak lain. Kepada donatur syukuran model baru ini akan diucapkan terimakasih berupa di dinding rumah yang telah selesai direhab itu plakat yang bertulis “RUMAH INI DIREHAB BERKAT INFAQ DARI PULAN”.
“Ini tidak termasuk riya’ karena ini termasuk kedalam FASTABIQUL KHAIRAT dan mengandung makna dakwah,” tambah Irwandi.
Menurut Irwandi, cara berterimakasih kepada donatur itu tidak termasuk riya’.
“Saya sudah diingatkan oleh Abu Tumin tentang hal itu karena saya jarang mempublikasi kegiatan sosial saya dengan alasan takut menjadi riya’. TIDAK, kata Abu Tumin, itu semua harus diketahui orang agar orang lain pun tergerak hatinya untuk melakukan kebaikan,” kata Irwandi Yusuf masih dihalaman faceboooknya.
Ide yang menurut Irwandi Yusuf itu tergolong baru langsung mendapat dukungan luas dari publik. Sampai berita ini diturunkan sudah 3 ribu lebih yang sukai. Salah satu dukungan datang dari pelaku aksi sosial yang sampai saat ini sudah banyak membangun rumah rakyat dari donasi publik. Edi Fadhil menulis:
“Sepenuhnya setuju dengan ide Pak Gubernur Terpilih.
Pemerintah kedepan kita harapkan adalah Pemerintahan yang lebih dekat dengan rakyat, memahami dan mampu memberikan jawaban dengan baik akan kebutuhan riil masyarakat. Seremonial seremonial yang tidak begitu penting harusnya bisa dikurangi dan bisa dialihkan untuk hal yang lebih esensial.
Terpilihnya Pak Irwandi bagi saya adalah sinyal kuat bahwa masyarakat butuh sesuatu yang lebih riil.”[Sumber: aceHTrend.co]
“Bagaimana kalau dana yang akan dipakai untuk acara sembelih-sembelih dan makan-makan itu kita gunakan untuk kegiatan sosial berupa merehab rumah-rumah anak yatim. Makan-makan alakadarnya akan kita lakukan saat peresmian 25 unit pertama rumah selesai rehab. Nanti kalau sudah selesai rehab 25 unit yang kedua kita makan-makan lagi alakadarnya,” tulis calon gubernur Aceh pemenang pilkada 2017.
Untuk kebutuhan dana awal, ia akan memberikan uangnya dan donasi pihak lain. Kepada donatur syukuran model baru ini akan diucapkan terimakasih berupa di dinding rumah yang telah selesai direhab itu plakat yang bertulis “RUMAH INI DIREHAB BERKAT INFAQ DARI PULAN”.
“Ini tidak termasuk riya’ karena ini termasuk kedalam FASTABIQUL KHAIRAT dan mengandung makna dakwah,” tambah Irwandi.
Menurut Irwandi, cara berterimakasih kepada donatur itu tidak termasuk riya’.
“Saya sudah diingatkan oleh Abu Tumin tentang hal itu karena saya jarang mempublikasi kegiatan sosial saya dengan alasan takut menjadi riya’. TIDAK, kata Abu Tumin, itu semua harus diketahui orang agar orang lain pun tergerak hatinya untuk melakukan kebaikan,” kata Irwandi Yusuf masih dihalaman faceboooknya.
Ide yang menurut Irwandi Yusuf itu tergolong baru langsung mendapat dukungan luas dari publik. Sampai berita ini diturunkan sudah 3 ribu lebih yang sukai. Salah satu dukungan datang dari pelaku aksi sosial yang sampai saat ini sudah banyak membangun rumah rakyat dari donasi publik. Edi Fadhil menulis:
“Sepenuhnya setuju dengan ide Pak Gubernur Terpilih.
Pemerintah kedepan kita harapkan adalah Pemerintahan yang lebih dekat dengan rakyat, memahami dan mampu memberikan jawaban dengan baik akan kebutuhan riil masyarakat. Seremonial seremonial yang tidak begitu penting harusnya bisa dikurangi dan bisa dialihkan untuk hal yang lebih esensial.
Terpilihnya Pak Irwandi bagi saya adalah sinyal kuat bahwa masyarakat butuh sesuatu yang lebih riil.”[Sumber: aceHTrend.co]
loading...
Post a Comment