Mirna/MODUSACEH.CO |
Banda Aceh - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh, mengeluarkan emergency pass selama 14 hari bagi 12 kru pesawat militer Amerika Serikat, Boeing 707, yang mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar. Izin itu diberikan untuk tetap tinggal di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar.
Hal tersebut disampaikan Endi Darmono, Kasi Penindakan dan Pengawasan Keimigrasian Aceh.
Endi menjelaskan, untuk memasuki wilayah Indonesia, semuanya wajib memiliki paspor. Sementara, dari ke 20 kru pesawat, 12 diantaranya memiliki paspor sedangkan 8 anggota kru lagi tidak.
"Dikarenakan ini pendaratan emergency dan melibatkan antar dua Negara, maka kita berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk mengeluarkan emergency pass yang berlaku selama 14 hari bagi yang memiliki paspor," ujar Endi pada MODUSACEH.CO saat di Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh, Rabu (29/3).
Lanjutnya, sementara 8 kru yang tidak memiliki paspor, hanya satu hari saja bermalam atau pada Minggu siang (26/3/2017), mereka dijemput oleh pesawat yang dikirim Amerika.
"Pesawat yang datang menjemput jenis Boeing 707 WC dan membawa pulang ke 14 kru termasuk 8 yang tidak memiliki paspor. Jadi sisa kru yang tinggal sebanyak 6 orang untuk memperbaiki pesawat yang rusak," jelas Endi Darmono.
Seperti diketahui, pesawat militer Boeing 707 milik Amerika Serikat yang membawa 20 awak pesawat ini mendarat darurat di Bandara SIM saat melintasi wilayah udara Aceh dalam perjalanan dari Pulau Diego Garcia menuju Bandara Haneda, Jepang pada Jum'at (24/3/2017) lalu.(modusaceh.co)
Hal tersebut disampaikan Endi Darmono, Kasi Penindakan dan Pengawasan Keimigrasian Aceh.
Endi menjelaskan, untuk memasuki wilayah Indonesia, semuanya wajib memiliki paspor. Sementara, dari ke 20 kru pesawat, 12 diantaranya memiliki paspor sedangkan 8 anggota kru lagi tidak.
"Dikarenakan ini pendaratan emergency dan melibatkan antar dua Negara, maka kita berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk mengeluarkan emergency pass yang berlaku selama 14 hari bagi yang memiliki paspor," ujar Endi pada MODUSACEH.CO saat di Kantor Imigrasi Kelas I Banda Aceh, Rabu (29/3).
Lanjutnya, sementara 8 kru yang tidak memiliki paspor, hanya satu hari saja bermalam atau pada Minggu siang (26/3/2017), mereka dijemput oleh pesawat yang dikirim Amerika.
"Pesawat yang datang menjemput jenis Boeing 707 WC dan membawa pulang ke 14 kru termasuk 8 yang tidak memiliki paspor. Jadi sisa kru yang tinggal sebanyak 6 orang untuk memperbaiki pesawat yang rusak," jelas Endi Darmono.
Seperti diketahui, pesawat militer Boeing 707 milik Amerika Serikat yang membawa 20 awak pesawat ini mendarat darurat di Bandara SIM saat melintasi wilayah udara Aceh dalam perjalanan dari Pulau Diego Garcia menuju Bandara Haneda, Jepang pada Jum'at (24/3/2017) lalu.(modusaceh.co)
loading...
Post a Comment