Biografi - Eddie Morra berada dalam titik terendahnya. Sebagai orang yang mengandalkan hidup dari menulis, ia mengalami ketakutan terbesar semua penulis: writer's block. Saking berkepanjangan, itu merentet ke semua bagian hidupnya. Ia frustrasi. Rambutnya memanjang awut-awutan. Brewok dan cambang tumbuh liar. Sang pacar tak tahan, akhirnya meninggalkannya.
Hidup serasa akan berakhir, hingga ia bertemu dengan Vernon, mantan kakak iparnya. Mereka ngobrol, Eddie menceritakan tentang rasa frustrasinya. Tentang satu kata pun yang tak berhasil ia tulis, padahal sudah mendapat kontrak penerbitan.
"Hmm, kupikir aku bisa membantumu sekali ini saja," ujar Vernon seraya mengeluarkan obat.
Eddie awalnya menolak. Ia hafal betul karakter Vernon yang pernah bekerja sebagai pengedar narkoba. Pil yang disodorkan Vernon tak berwarna, tembus pandang. Namanya NZT-48, harganya 800 dolar AS per pil.
"Apa kandungannya?"
"Para ilmuwan telah menemukan syaraf penerima dalam otak yang bisa mengaktifkan sel-sel tertentu. Kamu pernah dengar imajinasi manusia yang seharusnya bisa mengaktifkan 20 persen sel otaknya kan? Nah, pil ini bisa melakukannya. Ia membuatmu bisa mengaktifkan 20 persen sel dalam otak," kata Vernon.
Eddie yang merasa hidupnya tak bisa lebih rendah lagi, meminum pil itu dengan santai. Lalu ia pulang ke apartemen dan bertemu dengan istri si pemilik gedung yang cerewet dan selalu menagih uang sewa. Saat itulah ia merasa bisa melihat dirinya sendiri. Tiba-tiba dunia berwarna jadi lebih terang. Kupingnya lebih sensitif terhadap suara. Ia bisa melihat segalanya dengan detail. Ia bisa tahu istri pemilik gedung kuliah di bidang hukum hanya melihat sekilas buku tentang Pengadilan Tinggi.
"Kamu menguntitku? Bagaimana kamu bisa tahu hanya dengan melihat sebagian sudut buku itu?"
Pikiran Eddie melayang dan ingatan masa lalu berkelebat: aku pernah melihat buku itu, 12 tahun lalu saat masih kuliah. Saat itu Eddie duduk di sofa, menanti gadis yang dikencaninya selesai di kamar mandi, saat itulah ia membaca sekelebat buku yang sama dengan milik istri pemilik gedung. Buku berjudul Justice of the Court. Eddie kemudian membatin.
"Entah bagaimana, alam bawah sadarku kembali mengingatkan tentang buku ini. Ingatan yang bahkan aku sendiri tak pernah ingat. Atau apakah ingatan itu sebenarnya selalu ada, dan yang aku butuhkan hanyalah akses untuk membukanya?"
"Informasi dari artikel aneh di museum, artikel yang baru kubaca setengah, beberapa dokumenter... semua tiba-tiba saja bermunculan di otak. Bercampur jadi satu menjadi informasi yang berguna."
Semua tampak menyenangkan bukan? Sayangnya Eddie Mora adalah karakter fiktif, begitu pula NZT-48. Semua adalah bagian dalam film Limitless. Kemampuan manusia mengingat semua hal itu masih mustahil, setidaknya hingga sekarang.
Manusia, menurut banyak penelitian, tidak mungkin bisa mengingat semua hal. Paul King dari Redwood Center for Theoretical Neuroscience, University of California Berkeley, mengatakan hal itu memang benar. Sederhana: karena terlalu banyak informasi yang masuk ke otak dan otak kita tak bisa menyimpan semuanya. Menurut Paul, ada 1 triliun masukan sensorik yang kita terima tiap hari. Itu 10 kali lebih banyak ketimbang seluruh neuron dalam otak.
Menurut Suzana Herculano-Houzel, neuroscientist yang menemukan metode menghitung jumlah neuron dalam otak manusia, saat ini rata-rata jumlah neuron dalam otak manusia adalah 86 miliar.
"Otak berevolusi untuk mengoptimasi perilaku, bukan untuk menyimpan atau mengingat arus saraf sensorik. Desain otak adalah untuk memancarkan jaringan, karenanya tidak begitu cocok untuk menyimpan ingatan dan mengingat secara sempurna. Komputer digital mempunyai desain yang lebih baik untuk itu," tulis Paul.
Menurut Paul, manusia bisa berkembang jadi efektif karena bisa menginterpretasikan masukan sensorik dengan cara mengumpulkan data sensorik dan mengubahnya menjadi pola, gerak. Semisal, kita belajar cara makan sewaktu bayi, otak mengolah dan membuat kita mengingat polanya. Nilai manusia, ujar Paul, berasal dari pola yang lebih penting ketimbang sekadar menyimpan data berupa ingatan mentah.
"Kalau kita bisa mengingat segala hal, kita akan tenggelam dalam lautan detail dan akan jadi kurang efektif. Sukses datang dari mengingat pohon mana yang kau cari, bukan dari mengingat semua pohon," ujar Paul memberikan gambaran.
Tapi bagaimana kalau ternyata ada manusia yang memang bisa mengingat... semua hal?
Kasus Ingatan Superior
Sejak beberapa hari lalu, berseliweran berita tentang Rebecca Sharrock. Perempuan berusia 27 tahun ini masuk dalam kategori orang yang mempunyai hyperthymesia atau sering disebut Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM). Dalam penjelasan sederhana: manusia yang memiliki HSAM bisa mengingat segala hal dengan amat detail. Hadiah yang ia terima. Pakaian yang ia kenakan. Makanan yang ia santap. Hingga obrolan yang masuk kuping kiri dan tak pernah keluar. Ingatan pertamanya datang sewaktu ia masih berusia 12 hari, dan ia mengingatnya dengan amat detail.
"Orang tuaku membopongku ke kursi supir (ide ayahku) dan memotretku," tulis Rebecca dalam blognya, 19 April 2017.
Rebecca tidak sendirian, walaupun kawan satu golongannya amat sedikit. Saat ini ada 60 orang yang dianggap punya HSAM. Orang pertama yang didiagnosis punya HSAM adalah Jill Price, perempuan kelahiran 1965 yang tinggal di Southern California. Kasus HSAM bisa dibilang amat baru bagi dunia medis. Laporan penelitian pertama tentang Jill diterbitkan pada 2006. Dua tahun kemudian, Jill bersama Bart Davis menulis buku berjudul The Woman Who Can't Forget. Ia kemudian dengan sukarela menjadi subyek penelitian di Universitas California Irvine.
Bagaimana rasanya jadi perempuan yang mengingat semua hal?
"Tidak ada orang yang bisa membayangkan bagaimana rasanya," ujar Jill pada Spiegel. "Bahkan tidak juga para ilmuwan yang mempelajariku."
Dalam wawancara bersama Spiegel, Jill ingat hari pertama ia makan di restoran The Grill yang terletak di Beverly Hills. Saat itu Jumat, 20 September 1985.
"Aku makan bersama ayahku di meja sebelah sana, menyantap ayam bawang putih. Aku memakai topi besar," kenangnya.
Di lain waktu, Jill diuji tentang hari yang dilaluinya dan ada peristiwa apa hari itu yang ia alami. Penanya akan memberikan pertanyaan tentang kejadian besar dan populer di AS, dan Jill harus menjawab tanggalnya. Baca Selanjutnya
Hidup serasa akan berakhir, hingga ia bertemu dengan Vernon, mantan kakak iparnya. Mereka ngobrol, Eddie menceritakan tentang rasa frustrasinya. Tentang satu kata pun yang tak berhasil ia tulis, padahal sudah mendapat kontrak penerbitan.
"Hmm, kupikir aku bisa membantumu sekali ini saja," ujar Vernon seraya mengeluarkan obat.
Eddie awalnya menolak. Ia hafal betul karakter Vernon yang pernah bekerja sebagai pengedar narkoba. Pil yang disodorkan Vernon tak berwarna, tembus pandang. Namanya NZT-48, harganya 800 dolar AS per pil.
"Apa kandungannya?"
"Para ilmuwan telah menemukan syaraf penerima dalam otak yang bisa mengaktifkan sel-sel tertentu. Kamu pernah dengar imajinasi manusia yang seharusnya bisa mengaktifkan 20 persen sel otaknya kan? Nah, pil ini bisa melakukannya. Ia membuatmu bisa mengaktifkan 20 persen sel dalam otak," kata Vernon.
Eddie yang merasa hidupnya tak bisa lebih rendah lagi, meminum pil itu dengan santai. Lalu ia pulang ke apartemen dan bertemu dengan istri si pemilik gedung yang cerewet dan selalu menagih uang sewa. Saat itulah ia merasa bisa melihat dirinya sendiri. Tiba-tiba dunia berwarna jadi lebih terang. Kupingnya lebih sensitif terhadap suara. Ia bisa melihat segalanya dengan detail. Ia bisa tahu istri pemilik gedung kuliah di bidang hukum hanya melihat sekilas buku tentang Pengadilan Tinggi.
"Kamu menguntitku? Bagaimana kamu bisa tahu hanya dengan melihat sebagian sudut buku itu?"
Pikiran Eddie melayang dan ingatan masa lalu berkelebat: aku pernah melihat buku itu, 12 tahun lalu saat masih kuliah. Saat itu Eddie duduk di sofa, menanti gadis yang dikencaninya selesai di kamar mandi, saat itulah ia membaca sekelebat buku yang sama dengan milik istri pemilik gedung. Buku berjudul Justice of the Court. Eddie kemudian membatin.
"Entah bagaimana, alam bawah sadarku kembali mengingatkan tentang buku ini. Ingatan yang bahkan aku sendiri tak pernah ingat. Atau apakah ingatan itu sebenarnya selalu ada, dan yang aku butuhkan hanyalah akses untuk membukanya?"
"Informasi dari artikel aneh di museum, artikel yang baru kubaca setengah, beberapa dokumenter... semua tiba-tiba saja bermunculan di otak. Bercampur jadi satu menjadi informasi yang berguna."
Semua tampak menyenangkan bukan? Sayangnya Eddie Mora adalah karakter fiktif, begitu pula NZT-48. Semua adalah bagian dalam film Limitless. Kemampuan manusia mengingat semua hal itu masih mustahil, setidaknya hingga sekarang.
Manusia, menurut banyak penelitian, tidak mungkin bisa mengingat semua hal. Paul King dari Redwood Center for Theoretical Neuroscience, University of California Berkeley, mengatakan hal itu memang benar. Sederhana: karena terlalu banyak informasi yang masuk ke otak dan otak kita tak bisa menyimpan semuanya. Menurut Paul, ada 1 triliun masukan sensorik yang kita terima tiap hari. Itu 10 kali lebih banyak ketimbang seluruh neuron dalam otak.
Menurut Suzana Herculano-Houzel, neuroscientist yang menemukan metode menghitung jumlah neuron dalam otak manusia, saat ini rata-rata jumlah neuron dalam otak manusia adalah 86 miliar.
"Otak berevolusi untuk mengoptimasi perilaku, bukan untuk menyimpan atau mengingat arus saraf sensorik. Desain otak adalah untuk memancarkan jaringan, karenanya tidak begitu cocok untuk menyimpan ingatan dan mengingat secara sempurna. Komputer digital mempunyai desain yang lebih baik untuk itu," tulis Paul.
Menurut Paul, manusia bisa berkembang jadi efektif karena bisa menginterpretasikan masukan sensorik dengan cara mengumpulkan data sensorik dan mengubahnya menjadi pola, gerak. Semisal, kita belajar cara makan sewaktu bayi, otak mengolah dan membuat kita mengingat polanya. Nilai manusia, ujar Paul, berasal dari pola yang lebih penting ketimbang sekadar menyimpan data berupa ingatan mentah.
"Kalau kita bisa mengingat segala hal, kita akan tenggelam dalam lautan detail dan akan jadi kurang efektif. Sukses datang dari mengingat pohon mana yang kau cari, bukan dari mengingat semua pohon," ujar Paul memberikan gambaran.
Tapi bagaimana kalau ternyata ada manusia yang memang bisa mengingat... semua hal?
Kasus Ingatan Superior
Sejak beberapa hari lalu, berseliweran berita tentang Rebecca Sharrock. Perempuan berusia 27 tahun ini masuk dalam kategori orang yang mempunyai hyperthymesia atau sering disebut Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM). Dalam penjelasan sederhana: manusia yang memiliki HSAM bisa mengingat segala hal dengan amat detail. Hadiah yang ia terima. Pakaian yang ia kenakan. Makanan yang ia santap. Hingga obrolan yang masuk kuping kiri dan tak pernah keluar. Ingatan pertamanya datang sewaktu ia masih berusia 12 hari, dan ia mengingatnya dengan amat detail.
"Orang tuaku membopongku ke kursi supir (ide ayahku) dan memotretku," tulis Rebecca dalam blognya, 19 April 2017.
Rebecca tidak sendirian, walaupun kawan satu golongannya amat sedikit. Saat ini ada 60 orang yang dianggap punya HSAM. Orang pertama yang didiagnosis punya HSAM adalah Jill Price, perempuan kelahiran 1965 yang tinggal di Southern California. Kasus HSAM bisa dibilang amat baru bagi dunia medis. Laporan penelitian pertama tentang Jill diterbitkan pada 2006. Dua tahun kemudian, Jill bersama Bart Davis menulis buku berjudul The Woman Who Can't Forget. Ia kemudian dengan sukarela menjadi subyek penelitian di Universitas California Irvine.
Bagaimana rasanya jadi perempuan yang mengingat semua hal?
"Tidak ada orang yang bisa membayangkan bagaimana rasanya," ujar Jill pada Spiegel. "Bahkan tidak juga para ilmuwan yang mempelajariku."
Dalam wawancara bersama Spiegel, Jill ingat hari pertama ia makan di restoran The Grill yang terletak di Beverly Hills. Saat itu Jumat, 20 September 1985.
"Aku makan bersama ayahku di meja sebelah sana, menyantap ayam bawang putih. Aku memakai topi besar," kenangnya.
Di lain waktu, Jill diuji tentang hari yang dilaluinya dan ada peristiwa apa hari itu yang ia alami. Penanya akan memberikan pertanyaan tentang kejadian besar dan populer di AS, dan Jill harus menjawab tanggalnya. Baca Selanjutnya
loading...
Post a Comment