Biografi - Dilengkapi dengan payung raksasa, Masjid Raya Baiturrahman di Aceh terlihat makin indah. Selamat datang di masjidnya yang juga syahdu nan asri.
Alhamdullilah, payung di Masjid Raya Baiturrahman hampir rampung pengerjaannya! Payung yang sekarang hampir menyerupai payung masjid Nabawi di Madinah ini semakin ramai pengunjungnya untuk beribadah baik dari masyarakat lokal hingga luar negeri.
Banyak wisatawan yang datang ke masjidnya. Setelah salat berjamaah, meraka menyempatkan diri untuk berfoto di sekitar masjid yang sudah di lengkapi payung ini. Siang dan malam selalu ramai di kunjungi oleh wisatawan yang khusus mengunjung masjid termegah di Serambi Mekkah ini.
Sebagai catatan dan informasi sejarah, Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.
Sewaktu Kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda kedua pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Kemudian, pada tahun 1877 Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh. Pada saat itu Kesultanan Aceh masih berada di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat yang merupakan Sultan Aceh yang terakhir.
Sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai seni tinggi, Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi yang mampu membuat setiap wisatawan yang datang berdecak kagum akan sejarah dan keindahan arsitekturnya, di mana Masjid Raya Baiturrahman termasuk salah satu Masjid terindah di Indonesia yang memiliki arsitektur yang memukau, ukiran yang menarik, halaman yang luas dengan kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani dan dengan di tambahnya Beberapa Payung di sekitar halaman Masjid akan sangat terasa sejuk apabila berada di dalam Masjid ini. (detik.com)
Alhamdullilah, payung di Masjid Raya Baiturrahman hampir rampung pengerjaannya! Payung yang sekarang hampir menyerupai payung masjid Nabawi di Madinah ini semakin ramai pengunjungnya untuk beribadah baik dari masyarakat lokal hingga luar negeri.
Banyak wisatawan yang datang ke masjidnya. Setelah salat berjamaah, meraka menyempatkan diri untuk berfoto di sekitar masjid yang sudah di lengkapi payung ini. Siang dan malam selalu ramai di kunjungi oleh wisatawan yang khusus mengunjung masjid termegah di Serambi Mekkah ini.
Sebagai catatan dan informasi sejarah, Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.
Sewaktu Kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda kedua pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Kemudian, pada tahun 1877 Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh. Pada saat itu Kesultanan Aceh masih berada di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat yang merupakan Sultan Aceh yang terakhir.
Sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai seni tinggi, Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi yang mampu membuat setiap wisatawan yang datang berdecak kagum akan sejarah dan keindahan arsitekturnya, di mana Masjid Raya Baiturrahman termasuk salah satu Masjid terindah di Indonesia yang memiliki arsitektur yang memukau, ukiran yang menarik, halaman yang luas dengan kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani dan dengan di tambahnya Beberapa Payung di sekitar halaman Masjid akan sangat terasa sejuk apabila berada di dalam Masjid ini. (detik.com)
loading...
Post a Comment