Sungguh parah, ketika ada pertanyaan masuk, mengadu bahwa pacarnya berjanji menikahi, tapi syaratnya harus mau berhubungan.
PACARAN SAJA TIDAK BOLEH, KOK BISA-BISANYA TANYA HAL SEPERTI ITU?
Sebenarnya siapa yang mau disalahkan? Tapi melihat peristiwa tersebut, siapa yang bertanggung jawab. Pelakunya sendiri? Orangtua dan pendidik kurang menasehati atau bagaimana? Kok tidak terbersit sedikitpun kalau itu haram, Allah melihat dengan jelas.
Sebenarnya siapa yang mau disalahkan? Tapi melihat peristiwa tersebut, siapa yang bertanggung jawab. Pelakunya sendiri? Orangtua dan pendidik kurang menasehati atau bagaimana? Kok tidak terbersit sedikitpun kalau itu haram, Allah melihat dengan jelas.
Zaman sudah semakin bobrok. Apa yang terjadi di zaman kita saat ini
sungguh patut membuat bergidik. Banyak orang yang menjadikan zina
sebagai bukti cinta, bahkan memberi istilah Making Love untuk perbuatan
keji ini.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu
adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang
ditempuh oleh seseorang)” [QS. Al-Israa : 32]
Mengutip Ummi, banyak bahaya zina yang perlu kita pahami, agar tidak
sembarangan melakukannya dengan dalih sebagai bukti cinta pada non
mahram:
loading...
Post a Comment