Biografi - Tim investigasi Ombudsman RI Perwakilan Aceh menemukan puluhan kartu BPJS Kesehatan siluman, tidak jelas pemiliknya di Kabupaten Aceh Barat. "Temuan puluhan kartu BPJS Kesehatan siluman dan tidak jelas pemiliknya tersebut didapati tim di rumah seorang keuchik atau kepala desa dalam wilayah Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat," ungkap Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Taqwaddin Husen di Banda Aceh, Jumat (12/5/2017).
Ditemukannya puluhan kartu BPJS Kesehatan yang tidak jelas tersebut setelah tim Asisten Ombudsman RI Perwakilan Aceh melakukan investigasi Sistemic Review (SR) di Aceh Barat pada 11 Mei lalu. Temuan itu berada di Gampong (desa) Teumikeut Ranon. Keuchik (kepala desa) Teumikeut Ranon Marzuki menyebutkan, pihaknya menerima puluhan kartu BPJS Kesehatan tersebut dari petugas Puskesmas Tangkeh.
Namun, Marzuki mengaku tidak tahu menyerahkan kepada siapa kartu tersebut. Sebab, nama yang tertera di kartu itu bukan warga Gampong Teumikeut Ranon. "Begitu juga setelah dikonfirmasi ke desa tetangga, juga bukan. Bahkan desa tetangga juga mengalami hal yang sama. Hampir semua desa di Kecamatan Woyla Timur, menerima kartu serupa, tidak jelas pemiliknya," kata Taqwaddin.
Menurut dia, temuan itu merupakan hal yang langka. Bagaimana logikanya kartu BPJS Kesehatan ada tanpa ada yang memiliki dan hanya menjadi koleksi di rumah kepala desa. Taqwaddin menyebutkan, masyarakat setempat kecewa dengan pelayanan seperti itu. Sebab, sebagian masyarakat setempat juga belum menerima kartu BPJS Kesehatan atas nama mereka.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Aceh itu berharap ke depan hal ini tidak terjadi lagi. Apalagi ini menyangkut hajat hidup masyarakat di bidang kesehatan yang merupakan pelayanan publik dasar.
"Seharusnya, kartu yang diserahkan sesuai data, sehingga dapat digunakan masyarakat. Sebab, kartu ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ketika mereka sakit," tandasnya. - Modusaceh.co
Ditemukannya puluhan kartu BPJS Kesehatan yang tidak jelas tersebut setelah tim Asisten Ombudsman RI Perwakilan Aceh melakukan investigasi Sistemic Review (SR) di Aceh Barat pada 11 Mei lalu. Temuan itu berada di Gampong (desa) Teumikeut Ranon. Keuchik (kepala desa) Teumikeut Ranon Marzuki menyebutkan, pihaknya menerima puluhan kartu BPJS Kesehatan tersebut dari petugas Puskesmas Tangkeh.
Namun, Marzuki mengaku tidak tahu menyerahkan kepada siapa kartu tersebut. Sebab, nama yang tertera di kartu itu bukan warga Gampong Teumikeut Ranon. "Begitu juga setelah dikonfirmasi ke desa tetangga, juga bukan. Bahkan desa tetangga juga mengalami hal yang sama. Hampir semua desa di Kecamatan Woyla Timur, menerima kartu serupa, tidak jelas pemiliknya," kata Taqwaddin.
Menurut dia, temuan itu merupakan hal yang langka. Bagaimana logikanya kartu BPJS Kesehatan ada tanpa ada yang memiliki dan hanya menjadi koleksi di rumah kepala desa. Taqwaddin menyebutkan, masyarakat setempat kecewa dengan pelayanan seperti itu. Sebab, sebagian masyarakat setempat juga belum menerima kartu BPJS Kesehatan atas nama mereka.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Aceh itu berharap ke depan hal ini tidak terjadi lagi. Apalagi ini menyangkut hajat hidup masyarakat di bidang kesehatan yang merupakan pelayanan publik dasar.
"Seharusnya, kartu yang diserahkan sesuai data, sehingga dapat digunakan masyarakat. Sebab, kartu ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ketika mereka sakit," tandasnya. - Modusaceh.co
loading...
Post a Comment