Tribrata News Aceh Timur-Kepolisian Resor Aceh Timur memperhatikan kondisi kesehatan setiap personelnya, dengan memberikanvaksin untuk mengantisipasi menularnya virus difetri. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memberikan kekebalan tubuh bagi para personel agar tak mudah terserang penyakit. Kegiatan ini diikuti personel dan dilaksanakan di Urdokes Polres Aceh Timur pada, Rabu (25/01) pagi.
Dalam kegiatan pemberian vaksin ini dilakukan tidak hanya sekedar memberikan vaksinasi, setiap personel dilakukan cek kondisi tubuh serta kesehatannya terlebih dahulu oleh dokter Urdokes Polres Aceh Timur, Zulfahmi. Tujuannya, agar kondisi kesehatan personel Polres Aceh Timur dapat dipantau dan segera diantisipasi serta diatasi apabila yang terserang virus difetri.
Tentu saja, cek kondisi kesehatan ini sebagai penunjang setiap personel selalu dalam kondisi prima dalam pelaksanaan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam pemberian vaksin ini diikuti sejumlah anggota seluruh fungsi yang ada di Polres Aceh Timur. Praktis, setiap personel yang sebelumnya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan saat itu langsung bergiliran disuntik. Setelah itu, diberi vaksinasi ini untuk mencegah terserang penyakit, kekebalan tubuh.
Penyakit difteri adalah penyakit menular mematikan yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang pada selaput lendir dan kulit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Corynebacterium diphteriae. Semua golongan umur baik anak-anak maupun orang dewasa dapat tertular oleh penyakit ini. Namun anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua diatas 60 tahun sangat beresiko tertular penyakit Difteri. Pada akhir tahun 2012 di Jawa Timur terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) Difteri dimana terjadi 700an kasus.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh dua hal yaitu tertular bakteri dari orang lain dan karier difteri. Karier difteri adalah seseorang yang sehat, tidak mengalami gejala penyakit difteri, tetapi hasil tes swab hidung menunjukkan positif adanya kuman difteri. Orang dengan karier difteri dapat disembuhkan dengan cara minum obat eritsomisin 4 x 1 selama 7 (tujuh) hari, serta dapat berkonsultasi pada petugas kesehatan apakah perlu mendapatan tambahan imunisasi.
Sedangkan gejala atau tanda-tanda penyakit difteri pada umumnya menyebabkan seseorang yang terserang mengalami seperti panas, sesak nafas, nyeri telan pada tenggorokan, leher bengkak (bullneck), serta adanya selaput warna putih keabu-abuan di tenggorokan yang dapat menyumbat jalan nafas. Selain itu penyakit difteri dapat menghasilkan racun yang berbahaya karena dapat menyerang otot jantung, jaringan saraf dan ginjal.
Tanda-tanda penyakit difteri dapat menyerang bagian tubuh seperti tenggorokan, bibir, kulit, mata, hidung, tonsil faring, dan laring. Penyakit Difteri yang parah dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi bisa dipengaruhi oleh virulensi kuman, luas membra, jumlah toksin, waktu antara timbulnya penyakit dengan pemberian antitoksin. Komplikasi yang terjadi antara lain kerusakan jantung, kerusakan system saraf dan obstruksi jalan nafas. (Brigadir Kamil).
loading...
Post a Comment