www.MediaIslam.Org - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon optimistis Ketua Umum partainya Prabowo Subianto bakal memenangi pemilihan presiden 2019 jika dicalonkan kembali oleh para pendukungnya.
Optimisme itu didasari pada hasil pilpres 2014 lalu ketika Prabowo berhadapan dengan Joko Widodo. �Kami yakin di 2019 Prabowo akan menang. Kemarin saja dengan persiapan yang relatif pendek kami bisa hampir memenangkan dengan selisih yang cukup tipis. Apalagi sekarang,� ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).
Fadli juga mengacu pada besarnya jumlah anggota Gerindra di DPR saat ini. �Kemarin kami hanya anggota 26 orang. Sekarang 73 orang, belum lagi di DPRD Provinsi Kabupaten Kota, jumlahnya bisa dua ribuan,� kata dia.
Baca Juga: Aksi Turun Gunung Prabowo dan 'Cek Ombak' Jelang Pilpres 2019
Selain itu, Fadli meneruskan, partainya memiliki kader-kader yang militan, mesin politik yang kuat, dan simpatisan yang cukup banyak. �Menurut hasil survei juga Pak Prabowo selalu berada di dalam top two. Kadang nomor satu, nomor dua, begitu saja antara Prabowo dan Jokowi. Jadi, peluang kami sangat besar,� tutur Wakil Ketua DPR ini.
Seandainya pun nanti kalah lagi, menurut Fadli Gerindra tidak takut disorot negatif oleh publik.
�Siapa yang yang mau bully? Presiden Abraham Lincoln saja berkali-kali kalah. Biasa itu di dalam politik. Dalam hidup saja kita sering gagal,� kata Fadli.
Menyangkut persiapan, Fadli menyatakan tentunya melakukan konsolidasi dan selalu berpihak pada kepentingan rakyat. �Menyuarakan aspirasi rakyat, karena memang itulah tujuan kami,� ucap Fadli. �Gerindra ini kan dibuat sebagai gerakan. Namanya Gerakan Indonesia Raya. Jadi ada movement-nya. The Great Indonesia movement. Jadi artinya, kami ingin ada upaya memperbaiki Indonesia menjadi Indonesia Raya.�
Baca Juga: Prabowo Turun Gunung, Kunjungi Kampung 'Musuh Ahok'
Disinggung ihwal kemungkinan koalisi dengan pemerintahan Jokowi, Fadli mengatakan Prabowo sejak awal juga sudah menyampaikan pada Jokowi untuk menjaga ?demokrasi Indonesia atau menjaga pemerintahan Jokowi.
�Bisa menjalankan tugas-tugas, tidak akan menganggu. Yang baik kami dukung, yang tidak baik kami koreksi. Namun tidak ada upaya untuk menggulingkan dan sebagainya,� ujar Fadli.
Fadli lantas mengingatkan soal pernyataan yang pernah disampaikan Prabowo soal pertarungan di pilpres mendatang. �Dan saya kira di 2019, waktu itu pertemuan bulan Oktober 2014, Pak Prabowo menyampaikan �di 2019 kita akan bertanding lagi��.
Fadli secara diplomatis menjawab soal tidak bakal terjadi koalisi. �Ya, pokoknya, kita bertanding lagi. Gitu, lho.�
Dia membenarkan bahwa poros PDIP yang saat ini menguasai pemerintahan bakal menjadi lawan. �Iyalah, kan pada dasarnya, kita tuntutannya kepada Prabowo, para kader Gerindra menginginkan Pak Prabowo menjadi Presiden,� kata Fadli.
Fadli lalu mengklaim tidak takut dengan bergabungnya Partai Golkar ke poros pemerintah. �Ya terserah masing-masing partai. Nggaklah (takut). Saya kira lihat lah survei-survei di mana-mana sebaga indikator. Saya kira harapan masyarakat kepada Pak Prabowo semkin besar,� tegasnya.
Tunggu Momentum
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sebelumnya mengatakan, partainya berencana untuk mencalonkan kembali sang ketua umum Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden dalam ajang pilpres 2019.
Namun, Muzani menjelaskan, hingga kini Partai Gerindra masih menunggu momentum untuk mendeklarasikan pencalonan Prabowo tersebut.
"Tentang capres, Insya Allah kami akan kembali calonkan beliau (Prabowo Subianto) pada 2019 nanti. Tapi, deklarasinya kami sedang mencari momentum yang tepat," ujar Muzani, di Jalan Kertanegara 4, Jakarta, Senin malam (9/1).
Menurut Muzani, Gerindra juga berencana untuk menggelar deklarasi Prabowo pada hari ulang tahun partai ke-9, yang jatuh pada 6 Februari 2017. Akan tetapi, Muzani belum dapat memastikan akan ada deklarasi di momen tersebut.
Saat ini, kata Muzani, Gerindra tengah fokus untuk memenangkan Pilkada serentak 2017, terutama di Jakarta. Dalam hal ini, Gerindra bersama PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. "Saat ini kmi sedang berkonsentrasi pada pemenangan Pilkada DKI dan daerah lain," ujar Muzani.
Dorongan Prabowo untuk maju kembali sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2019, sebelumnya terdengar dalam kegiatan Rapat 8.000 Kader Gerindra DKI Jakarta di JIExpo Kemayoran, Minggu (8/1).
Hanya saja, Prabowo ketika dikonfirmasi saat itu mengaku, belum memikirkan peluangnya untuk maju kembali sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2019, termasuk apabila Pilkada DKI Jakarta 2017 dimenangkan pasangan Anies-Sandi.
"Ya 2019 masih lama, kita lihat nanti. Kita itu tidak seperti ya bicara politik. Bicara politik itu bagi saya adalah kepentingan nasional, dan rakyat. Jadi Gerindra akan membela kepentingan rakyat, bangsa di atas segala kepentingan," ujar Prabowo usai kegiatan.
loading...
Post a Comment