Ilustrasi. (Foto: Reuters) |
Sao Paulo - Kerusuhan kembali pecah di salah satu penjara di Brasil saat para narapidana (napi) anggota geng narkotika terkuat di negara itu membantai 31 tahanan di Penjara Monte Cristo, Provinsi Roraima. Kekerasan tersebut merupakan pembalasan atas pembantaian yang terjadi di penjara lain yang menewaskan 56 orang pekan ini.
Insiden berdarah yang terjadi pada Jumat 6 Januari 2017 itu dilakukan oleh anggota First Capital Command (PCC) yang membalas rekan-rekan mereka yang tewas di penjara terpisah. Sebagian besar korban dalam peristiwa ini tewas dalam keadaan mengenaskan dengan jantung tercabut dan kepala terpenggal.
Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, salah seorang anggota PCC terlihat membacoki jasad yang bergelimpangan di teras di dalam penjara.
�Kamu membunuh saudara kami kan? Lihat di sini. Ini yang akan terjadi padamu! Ini pembalasan atas apa yang kamu lakukan pada saudara kami,� kata salah seorang anggota PCC memperlihatkan puluhan mayat berlumuran darah. Saat seorang korban tampak bergerak, napi yang berbicara di video itu memanggil temannya yang segera mendatangi dan memenggal korban dengan pisau.
Keterangan pejabat setempat yang dilansir Reuters, Sabtu (7/1/2017) menyebutkan, kerusuhan di Monte Cristo telah behasil diredam oleh pasukan elite kepolisian. Pejabat Keamanan Provinsi Roraima, Uziel de Castro, menyalahkan PCC atas terjadinya kerusuhan ini.
Ironisnya, menurut De Castro, sebagian besar napi yang tewas dalam kerusuhan ini bukanlah anggota geng yang bertanggung jawab atas serangan terhadap anggota PCC di Penjara Manaus.
Perang antargeng sering terjadi dan telah menyebabkan puluhan tahanan tewas di penjara-penjara di Brasil. Kerusuhan di Manaus yang menewaskan 56 napi pekan lalu merupakan salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Pada 1992, kerusuhan di Penjara Carandiru, Sao Paulo, menyebabkan 111 tahanan tewas.
loading...
Post a Comment