The Great Wall (Foto: BBC) |
Tembok Besar China merupakan salah satu bangunan yang masuk dalam 7 Keajaiban Dunia. Tembok sepanjang 8.851 km ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Negeri Tirai Bambu. Potensi tersebut lantas dijadikan sebagai tema oleh sebuah rumah produksi dalam sebuah pembuatan film multi-kultural berjudul, The Great Wall.
Sejatinya, The Great Wall bercerita tentang sebuah misteri dibalik adanya Tembok Besar China. Namun, sang sutradara Yimou Zhang mencoba peruntungan dengan menambahkan unsur monster ke dalam film ini.
William Garin (Matt Damon) dan Pero Tovar (Pedro Pascal) berkelana jauh ke China untuk mencari bubuk hitam, salah satu unsur peledak hebat, yang kemudian akan dibawa pulang sebagai bahan pembelajaran untuk membuat bom. Petualangannya seketika menjadi mencekam karena di satu malam, kelompok mereka mendapat kunjungan misterius dari sesosok monster bernama Tao Tei. Konon katanya, Tao Tei selalu menyerang China setiap 60 tahun sekali dan itu satu alasan mengapa mereka membangun tembok kokoh besar agar tidak dapat diserang oleh pasukan monster Tao Tei.
Garin dan Tovar akhirnya harus tertangkap oleh pasukan pengawal yang menjaga Tembok Besar China karena selain mendapat serangan Tao Tei, mereka pun tersudutkan oleh pasukan pencuri yang ada di hutan China.
Di sana, mereka akhirnya bertemu dengan Wang (Andy Lau), Lin Mei (Tian Jing) dan beberapa komando perang lainnya. Garin dan Tovar menjadi sandera karena mereka tidak diperbolehkan meninggalkan China setelah mengetahui rahasia bahwa di sana hidup Tao Tei yang berpotensi menjadi sumber kehancuran dunia.
Film ini terlihat sangat lemah baik dari segi alur cerita maupun efek visual yang seharusnya menjadi daya pikatnya. Ceritanya sangat mudah ditebak, dari fase hingga akhir cerita penonton akan dengan mudah menebak akan seperti apa kelanjutan ceritanya. Efek 3D IMAX yang coba dijual pun tak sepenuhnya menjadi sebuah tontonan yang mengundang decak kagum dari penonton. Semuanya terasa datar dan tak memberikan kesan mendalam setelah menontonnya.
Dari segi kualitas akting, keseluruhan pemain hanya bermain dengan selayaknya. Satu-satunya yang patut mendapat pujian atas aktingnya adalah Tian Jing. Ia mampu menampilkan sosok Lin yang tak hanya cantik namun juga memiliki semangat berjuang tinggi.
Jika dilihat dari begitu banyaknya extras yang digunakan dalam film ini, seharusnya The Great Wall mampu menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar film biasa. Akan tetapi semuanya hancur begitu saja dengan jalan cerita yang flat. Sebuah film yang melibatkan peperangan dan kejar-kejaran justru tidak memberikan nuansa ketegangan sama sekali kepada para penonton. Sebuah bukti betapa besarnya kekecewaan terhadap film ini.
loading...
Post a Comment